Sedang Telusuri Corona dari Kelelawar, Dana Hibah Peneliti Disetop AS

Ameidyo Daud Nasution
3 Juni 2020, 19:40
virus corona, amerika serikat, kelelawar
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Satwa kalong (Pteropus vampyrus) di hutan mangrove, Pidie, Aceh, Jumat (7/2/2020). Penelitian empat lembaga menemukan kemungkinan virus corona berasal dari Kelelawar.

Sebelumnya EcoHealth Alliance menjalankan penelitian dengan dukungan US$ 3 juta dari National Institutes of Health. Namun belakangan institusi di bawah Kementerian Kesehatan AS tersebut membatalkan bantuannya.

NIH membatalkan hibah tak lama setelah Presiden AS Donald Trump ditanya awak media soal dana yang diberikan Negeri Paman Sam ke laboratorium di Wuhan. Fasilitas penelitian virus ini sempat dituding AS sebagai asal mula penyebaran corona.

Pemutusan dana ini memicu protes dari puluhan akademisi AS. Bahkan 77 penerima hadiah Nobel mengirim surat ke NIH untuk menyelidikan musabab penolakan hibah. Mereka menuding pembatalan itu lebih didasari pertimbangan politik ketimbang faktor ilmiah.

Para peneliti juga mengatakan adanya hibah akan mendukung kelanjutan penelitian lebih dalam. Dazsak menjelaskan dana yang dibutuhkan memang besar, tapi menurutnya sepadan demi mengetahui asal pandemic. “Anda akan dapat pengembalian investasi dengan baik,” ujar dia.

Salah satu peneliti yang ikut dalam studi tersebut adalah Direktur di Institut Virologi Wuhan, Prof  Zheng Li Shi yang kerap dijuluki ‘Wanita Kelelawar’ karena kajiannya soal virus SARS. Zheng juga meyakini SARS-CoV-2 alias Covid-19 berasal dari kelelawar dan melompat ke orang di suatu tempat.

(Baca: Ilmuwan Hong Kong: Kemungkinan Besar Corona Berasal dari Kelelawar)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...