Rusia Mulai Edarkan Avifavir Untuk Sembuhkan Corona, Apa itu?

Image title
12 Juni 2020, 13:44
Ilustrasi obat corona. Rusia mulai mengedarkan obat bernama Avifavir, Kemarin (11/6) di 7 wilayahnya. Apa itu?
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily
Ilustrasi obat corona. Rusia mulai mengedarkan obat bernama Avifavir, Kemarin (11/6) di 7 wilayahnya. Apa itu?

Jokowi saat itu menyatakan akan mendistribusikan Avigan secara massal. Pasien yang membutuhkan akan diberi obat ini melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, puskesmas, di kawasan zona merah.

Salah satu negara yang disebut Jokowi telah melakukan riset dan berhasil menjadikan Avigan sebagai obat corona, adalah Tiongkok. Menurutnya, obat ini efektif dan aman untuk menyembuhkan pasien corona di negeri Tirai Bambu.

(Baca: Tidak Adanya UU Perlindungan Pribadi Memicu Polemik Saat Pandemi)

Akan tetapi, belum ada kabar selanjutnya mengenai pemesanan Avigan. Sebab, saat itu publik menyangsikan penggunaan obat ini dan WHO sempat menyatakan belum terbukti bisa menyembuhkan corona. Di samping itu, Avigan disebut memiliki efek samping berbahaya seperti halnya klorokuin yang  juga disebut bisa mengobati virus corona.

Efek samping Avigan, kata Profesor Universitas Kedokteran Jichi seperti dilansir CNBC, adalah gangguan pada janin jika digunakan kepada pasien corona yang sedang hamil. Avifavir yang kini sedang diedarkan oleh pemerintah Rusia juga berpeluang memiliki efek samping sama.

Namun, RDIF tetap berkeyakinan Avifafir bisa menjadi game changer atau membawa perubahan dalam pengendalian virus corona di dunia. “Akan lebih sedikit orang yang masuk ke kondisi kritis,” kata Dmitriev, melansir Reuters.  

Data John Hopkins University & Medicine per 12 Juni, pasien positif corona di Rusia sebanyak 501.800 orang. Menjadikannya berada di peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dengan 2.023.347 kasus positif dan Brazil dengan 802.828 kasus positif.

Angka kematian akibat kasus covid-19 di Rusia tergolong rendah, yakni 6.522 orang. Sementara pertambahan kasus positifnya selama seminggu ke belakang selalu di atas 7000 orang per hari. Terakhir, pada 11 Juni, kasus bertambah sebanyak 8.800 orang. Penambahan kasus tertinggi terjadi pada 11 Mei dengan 11.700 orang.

 (Baca: Ombudsman: Masyarakat Soroti Enam Data Terkait Covid-19)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...