Digugat Ribuan Perusahaan, AS Tak Goyah Perang Dagang dengan Tiongkok

Agustiyanti
28 September 2020, 12:57
perang dagang AS-tiongkok, kenaikan tarif AS, perang dagang, tarif, resesi ekonomi, donald trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/pras/cf
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menggencarkan perang dagang dengan Tiongkok.

Tak hanya melalui tarif, perang dagang juga digencarkan Trump melalui pembatasan ekspor.  Teranyar, Amerika Serikat telah memberlakukan pembatasan ekspor ke produsen chip terbesar Tiongkok, SMIC. Dikutip dari Reuters, larangan ekspor dilakukan lantaran peralatan yang diekspor berdasarkan simpulan pemerintah AS berisiko digunakan untuk tujuan militer.

Namun, SMIC mengatakan belum mengetahui pemberitahuan resmi tentang pembatasan tersebut dan menyatakan tidak memiliki hubungan dengan militer AS.

SMIC adalah perusahaan teknologi Tiongkok terkemuka terbaru yang menghadapi pembatasan perdagangan AS terkait dengan masalah keamanan nasional atau upaya kebijakan luar negeri AS. Sebelumnya, label hitam telah diberikan pemerintah AS kepada Raksasa telekomunikasi Huawei Technologies.

 "Ada banyak tindakan administrasi Trump terkait TikTok, tetapi tindakan yang lebih signifikan dari sudut pandang ekonomi global dan yang akan memiliki efek riak yang cukup besar melalui rantai pasokan global adalah peningkatan pembatasan pada SMIC dan Huawei,: kata Nicholas Klein, seorang pengacara Washington yang mengkhususkan diri dalam perdagangan internasional.

Dia mengatakan tindakan ini lebih cenderung menarik tanggapan pembalasan dari Beijing. Amerika Serikat telah bergerak untuk melarang aplikasi video pendek populer TikTok, dengan alasan masalah keamanan nasional yang berasal dari kepemilikannya di Tiongkok.

Ekonomi terbesar dunia ini mengalami resesi ekonomi akibat Pandemi Corona akibat kontraksi yang cukup dalam pada kuartal  seperti terganbar dalam databoks di bawah ini

 

Sementara itu, Tiongkok dikabarkan tengah menyiapkan balasan atas sejumlah kebijakan AS. Beijing menyatakan, ada beberapa perusahaan asal AS yang akan masuk daftar ‘entitas yang tidak dapat diandalkan’ atau dianggap membahayakan keamanan negara.  Tiongkok memperkenalkan regulasi ini pada Mei lalu.

Entitas yang masuk dalam daftar akan dilarang berinvestasi atau berdagang dengan pasar Tiongkok, baik impor maupun ekspor. Beijing belum mengumumkan nama-nama perusahaan yang masuk daftar itu. Namun media pemerintah melaporkan bahwa Apple dan Google terancam masuk daftar ‘entitas yang tidak dapat diandalkan’.

"Selalu ada risiko balas dendam, menempatkan perusahaan AS terkenal seperti Apple di garis bidik," kata Wakil Presiden IDC Bryan Ma, dikutip dari Washington Post, pekan lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...