Perusahaan Asal Tiongkok Malah Impor 100 Juta Vaksin Covid-19 BioNTech
Perusahaan farmasi Tiongkok itu telah mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin pada 6 Desember 2020 dan akan mengirimkan kembali 1,8 juta dosis. Meski begitu, vaksin Sinovac tidak bisa langsung digunakan karena masih menunggu data hasil uji klinik fase 3.
Setelah hasil uji klinik selesai, Sinovac bersama Bio Farma akan mengajukan permohonan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika BPOM telah mengeluarkan izin, pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19.
Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe mengatakan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum ada izin dari BPOM. Pasalnya, pemerintah harus memastikan vaksin yang akan digunakan betul-betul aman dan efektif.
Di sisi lain, Dirga menyebut proses vaksinasi sebagai upaya menangani pandemi. Meski begitu, vaksinasi tidak akan menghilangkan virus corona.
Oleh karena itu, perlu upaya-upaya ekstra seperti protokol kesehatan untuk mengendalikan pandemi. Protokol kesehatan tersebut pun wajib dilaksanakan secara konsisten.
“Saya mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M. Protokol kesehatan itu jangan hanya menjadi slogan, jangan dilaksanakan sampai vaksinasi saja, karena setiap upaya pencegahan tidak ada yang sempurna. Jadi kita harus betul-betul melakukan semuanya," ujar Dirga dalam Dialog bertema "Vaksin Fakta dan Hoaks" yang disiarkan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12).
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan