AS Luncurkan Drone Untuk Gagalkan Bom Bunuh Diri yang Sasar Bandara
AS dan koalisinya tengah berkejaran dengan waktu untuk menyelesaikan misi evakuasi sebelum tenggak berakhir, yakni 31 Agustus. Sejak Sabtu (16/8), diperkirakan sudah ada 114 ribu lebih orang yang dievakuasi dari Afganistan.
Reuters melaporkan pihak Taliban telah memulai penyelidikan terhadap serangan drone AS tersebut, terutama mencari tahu kebenaran mengenai bom bunuh diri. Kelompok tersebut juga memastikan bahwa mereka memiliki teknisi dan insinyur yang bisa mengambilalih operasional bandara.
Pada Minggu (29/8), Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan, serangan teroris di Bandara Kabul, Afganistan sangat mungkin kembali terjadi dalam 24-36 jam ke depan. Kedutaan Besar AS di Kabul telah mengeluarkan peringatan keamanan.
Pernyataan Biden pada Sabtu sore waktu setempat muncul beberapa jam setelah Pentagon mengatakan dua target "berprofil tinggi" ISIS tewas dan satu lagi terluka dalam serangan pesawat tak berawak AS di Afganistan. Ini merupakan langkah pembalasan menyusul serangan teroris yang menewaskan 13 anggota militer AS dan sedikitnya 170 lainnya di luar bandara pada Kamis (26/8).
"Serangan ini bukan yang terakhir," kata Biden dalam pernyataannya dikutip dari CNN, Minggu (29/8).