Ekonomi Cina Lesu, Aktivitas Pabrik Kontraksi Pertama Sejak Pandemi

Agustiyanti
30 September 2021, 20:31
ekonomi cina, cina, aktivitas pabrik di cina
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily /aww/cf
Ilustrasi. Ekonomi Cina diperkirakan hanya tumbuh 4% pada kuartal keempat tahun ini.

Di luar itu, Beijing mengisyaratkan bahwa mereka ingin agar produsen yang sangat intensif energi, seperti pabrik baja dan kimia untuk mengurangi produksi pada sisa tahun ini. Ini adalah langkah Cina untuk mencoba memenuhi target lingkungan. 

Kepala Penelitian Citi Securities Ming Ming mengatakan, tujuan Cina untuk mengurangi intensitas energi sekitar 3% pada tahun 2021 dapat menurunkan pertumbuhan setahun penuh sebesar 0,3% hingga 0,6%,  “Target tahun ini di atas 6%, jadi pertumbuhan tidak terlalu mengkhawatirkan,” katanya. 

Ia memperkirakan ekonomi Cina hanya akan  tumbuh kurang dari 4% pada kuartal keempat.

Perlambatan Properti

Cina saat ini juga menghadapi perlambatan properti akibat pembatasan sejumlah aturan. Kondisi ini memicu risiko baru krisis utang raksasa properti Evergrande yang dapat mengguncang pasar keuangan dan menarik perhatian global.

Namun, perusahaan ini hanya menyumbang sekitar 4% dari penjualan properti China, sehingga para ekonom lebih khawatir tentang perlambatan yang lebih luas dalam investasi real estat/ Ini didorong oleh upaya pemerintah untuk memperlambat laju pinjaman hipotek dan membatasi pembiayaan untuk pengembang properti.

Bank sentral Cina mengatakan kepada lembaga keuangan pada pekan laluuntuk bekerja sama dengan pemerintah menstabilkan pasar properti. Mereka mengulangi seruan untuk "pembangunan yang sehat" dari sektor real estat.

Dorongan ini mungkin menandakan "penyesuaian marjinal" dari kebijakan kredit real estat untuk memastikan orang yang membutuhkan perumahan dapat mengakses pinjaman, menurut laporan Kamis di akun media sosial resmi Securities Times.

Beijing ingin menghindari kehancuran di pasar, tetapi tidak ingin menggunakan sektor properti untuk merangsang pertumbuhan sehingga memperketat sektor ini. Investasi real estat bisa turun 2% menjadi 3% secara di paruh kedua tahun ini, menurut perkiraan dasar oleh UBS Group AG. Dalam skenario terburuk, investasi properti bisa turun 10%, menyeret turun pertumbuhan ekonomi China sebesar 1-2% dalam beberapa bulan ke depan, menurut ekonom UBS  Wang Tao.

Cina kini juga telah diuji oleh kluster virus corona di wilayah tenggara dan utara dalam beberapa pekan terakhir. Ini dapat menghambat pemulihan konsumsi yang sudah lambat. Perlambatan paling terlihat dalam penjualan mobil China, yang turun hampir 15% secara tahunan pada Agustus. 

Lonjakan kasus baru menyebabkan pendapatan pariwisata lesu selama periode libur nasional pekan lalu. Kondisi ini kemungkinan akan terulang selama tujuh hari libur Hari Nasional pada awal Oktober, dengan otoritas kesehatan Tiongkok menasihati masyarakat untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...