Kanada Berencana Kenakan Pajak bagi Warga yang Menolak Vaksin Covid-19
"Mereka tidak boleh menjadi kambing hitam karena mereka yang merasa kesal," tulis surat kabar tersebut dikutip dari The Guardian, Rabu (12/1).
Di sisi lain, La Presse juga mengapresiasi karena langkah pemajakan tersebut sangat diperlukan untuk melawan Covid-19. Dalam kondisi luar biasa seperti sekarang, pengenaan pajak menjadi masuk akal karena setiap orang harus berkontribusi dalam penanganan pandemi.
Sementara itu, para ahli juga mulai memperingatkan, kebijakan reaksioner tersebut dapat merusak akses terhadap sistem kesehatan. Kolumnis kesehatan di surat kabara Globe and Mail Andre Picard mengatakan, orang yang anti-sosial, dinilai menjengkelkan atau salah informasi sekalipun masih memiliki hak atas pelayanan kesehatan.
Hal serupa juga diutarakan Asosiasi Kebebasan Sipil Kanada (CCLA) yang menyebut kebijakan tersebut bertentangan dengan konstitusional. Selain itu, Kanada juga memiliki layanan kesehatan publik universal, di mana layanan dasar penting untuk diberikan melampaui pertimbangan atas keputusan yang dipilih pasien.
"Mengizinkan pemerintah untuk mengenakan denda pada mereka yang tidak setuju dengan perawatan medis yang direkomendasikan pemerintah adalah usulan yang sangat meresahkan,” kata pejabat penasihat umum CCLA Cara Zwibel.
Sebuah jajak pendapat belum lama ini menunjukkan bahwa warga Quebec secara konsisten lebih bersedia untuk divaksin daripada wilayah lain di Kanada. Provinsi ini juga memiliki penilaian terhadap pelaksanaan lockdown yang kuat. Selain itu, rencana pemajakan ini menunjukkan perubahan signifikan dimana Kanada sebelumnya juga sangat terbuka dengan warganya yang masih ragu-ragu untuk divaksin.