PBB: Sekitar 350 Warga Sipil di Ukraina Tewas sejak Invasi Rusia

Lavinda
Oleh Lavinda
6 Maret 2022, 14:00
Ukraina
ANTARA FOTO/REUTERS/Viacheslav Ratynskyi/rwa/sad.
Viacheslav Ratynskyi. Seorang anggota layanan Ukraina berjalan di dekat gedung sekolah yang dihancurkan oleh penembakan, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina, Jumat (4/3/2022).

Mereka menyatakan serangan tersebut bertentangan dengan hukum humaniter internasional dan mendesak Moskow agar tak menargetkan fasilitas nuklir.

“Serangan Rusia menempatkan PLTN terbesar di Eropa dalam bahaya besar. Itu sangat sembrono dan berbahaya dan itu mengancam keselamatan warga sipil di seluruh Rusia, Ukraina, dan Eropa,” kata Thomas Greenfield pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, dikutip Reuter, Sabtu (5/3).

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya menyerukan agar semua pasukan Rusia ditarik dari pabrik dan zona larangan terbang di negara itu untuk melindungi penduduk sipil dari serangan udara.

Para pejabat tetap khawatir tentang keadaan genting, dengan staf Ukraina yang beroperasi di bawah kendali Rusia dalam kondisi medan perang di luar jangkauan administrator. How to Break Free From 'Doom-Scrolling'

"Prancis mengutuk keras serangan terhadap integritas struktur nuklir, yang perlu kita jamin. Hasil dari agresi Rusia terhadap Ukraina mungkin merusak kesehatan manusia dan lingkungan," kata Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere.

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan bahwa serangan tersebut tidak boleh terjadi lagi. "Bahkan di tengah invasi ilegal ke Ukraina, Rusia harus terus berjuang menjauh dan melindungi keselamatan dan keamanan situs nuklir," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...