Kronologi Wartawan Al Jazeera Ditembak Mati Tentara Israel

Yuliawati
Oleh Yuliawati
13 Mei 2022, 12:49
Al Jazeera, Palestina, Israel
ANTARA FOTO/REUTERS/Imad Creidi/pras/sad.
Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh terbunuh oleh tembakan tentara Israel menurut saluran berita di Qatar, yang ditampilkan di gedung markas Al-Jazeera, Doha, Qatar, Rabu (11/5/2022).

Shatha Hanaysha, seorang jurnalis untuk Jaringan Berita Quds yang menyaksikan pembunuhan itu, mengatakan kepada Guardian bahwa Abu Akleh ditembak di kepala meskipun dia mengenakan helm. “Jadi jelas bahwa orang yang menembaknya bermaksud memukul bagian tubuhnya yang terbuka,” kata Hanaysha. "Ini adalah pembunuhan."

Profil Abu Akleh

Abu Akleh terkenal di dunia Arab karena pemberitaannya tentang konflik dan kisah Israel-Palestina yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade. Setelah bergabung dengan AlJazeera pada 1997, ia meliput banyak titik nyala bersejarah di kawasan itu.

Termasuk peristiwa intifadeh kedua—pemberontakan Palestina lima tahun melawan Israel yang dimulai pada 2000—pertempuran Jenin pada 2002 dan kematian Yasser Arafat, Presiden Otoritas Nasional Palestina, pada 2004.

Dia dipuji atas komitmennya untuk meliput konflik dan kisah Palestina dan Israel. “Shireen adalah suara kami. Sungguh luar biasa,” kata anggota parlemen Palestina Khalida Jarrar kepada Al Jazeera.

Tamara Alrifai, juru bicara senior Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kepada Guardian bahwa Abu Akleh telah menjadi bagian dari kisah Palestina. “Fakta bahwa dia telah meliput begitu banyak peristiwa badai tanpa cedera membuat kematiannya hari ini lebih mengejutkan.”

Upacara pemakaman Abu Akleh dihadiri ribuan warga Palestina di Ramallah, sehari setelah pembunuhannya. Peti matinya, terbungkus bendera Palestina, dibawa ke sebuah upacara di kompleks kepresidenan.

Kematian Abu Akleh menambah jumlah jurnalis yang terbunuh di Israel dan Palestina sejak 1992 menjadi 19 orang.  Adapun, berdasarkan data Institut Pers Internasional, kematian Abu Akleh menambah korban jurnalis di dunia yang terbunuh saat liputan menjadi 28 orang pada 2022. Pada Hari Kebebasan Pers Sedunia 3 Mei, Reporters Without Borders memperingatkan bahwa polarisasi media global telah meningkat dua kali lipat selama tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...