Momen Bersejarah, Ukraina dan Moldova Raih Status Kandidat Uni Eropa

Aryo Widhy Wicaksono
24 Juni 2022, 08:13
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Menanggapi keputusan ini, penasihat Zelenskiy, Oleksiy Arestovych, seperti dikutip Reuters, menyatakan perjalanan panjang menuju keanggotaan UE akan menjadi dorongan moral yang besar bagi negara yang sedang berperang ini. Menurutnya, serangan Rusia di dua kota wilayah Donbas timur sedang bergerak menuju "klimaks yang menakutkan".

Persetujuan permohonan Kyiv oleh pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels ini dinilai akan membuat marah Rusia. Terutama karena Moldova yang merupakan bekas bagian negara Uni Soviet, juga menjadi kandidat resmi. Keputusan ini juga menandakan niat UE untuk menjangkau jauh ke dalam negara-negara bekas Uni Soviet.

Jumat ini akan menandai empat bulan, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya melintasi perbatasan untuk melakukan "operasi militer khusus" yang sebagian dipicu perambahan Barat ke kawasan yang dianggap Rusia sebagai wilayah pengaruh mereka.

Berdasarkan data Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), tercatat sejak serangan dilakukan pada 24 Februari 2022, terdapat 10.465 korban sipil di negara itu: 4.662 tewas dan 5.803 terluka. Hampir setengah dari jumlah korban ini berada di wilayah Donetsk dan Luhansk, 5.945 korban (2.725 tewas dan 3.220 terluka).

Meski tidak langsung melakukan intervensi terhadap perang di Ukraina, negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat sudah memberikan bantuan dalam bentuk dana, kemanusiaan, dan militer.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...