Menyebar di 75 negara, WHO Umumkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Global
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Klasifikasi tersebut adalah peringatan tertinggi yang dapat dikeluarkan WHO seiring perkembangan peningkatan kasus penyakit tersebut di seluruh dunia.
Menyitir BBC Internasional, keputusan tersebut keluar pada akhir pertemuan kedua komite darurat WHO tentang virus.
Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, wabah cacar monyet telah dilaporkan lebih dari 16 ribu kasus, dan menyebar di 75 negara. Dari jumlah tersebut, sejauh ini sudah terdapat lima kematian.
Menurut WHO, kawasan paling terdampak wabah adalah benua Eropa dan Amerika, dengan Inggris, Spanyol, Jerman, Portugal, dan Kanada sebagai lima negara dengan jumlah pasien terbanyak. Sekretariat WHO menyajikan situasi epidemiologi global, dengan menyoroti bahwa antara 1 Januari 2022 hingga 20 Juli 2022, terdapat 14.533 kemungkinan dan kasus yang dikonfirmasi laboratorium. Hal ini termasuk 3 kematian di Nigeria dan 2 di Republik Afrika Tengah.
Tedros mengatakan komite darurat tidak dapat mencapai konsensus untuk menentukan apakah wabah cacar monyet harus diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan global. Akan tetapi, dia mengatakan wabah itu telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, sehingga dia memutuskan bahwa itu memang menjadi perhatian internasional.
"Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet pada tingkat sedang secara global dan terjadi di semua wilayah, kecuali kawasan Eropa, di mana kami menilai risikonya tinggi," tambahnya.
Sebelumnya, mengutip laporan Reuters, pendapat para ahli dari WHO terbagi dua, mengenai wabah cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan global atau tidak. Mereka terbagi antara pendapat deklarasi darurat akan mempercepat upaya untuk menahan penyakit, dan mereka yang tidak berpikir itu memenuhi kriteria karena belum menyebar ke kelompok orang baru atau memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Namun, pada Jumat (22/7) lalu, Amerika Serikat telah mengidentifikasi untuk pertama kalinya cacar monyet menjangkiti anak-anak. Seorang balita di California dan bayi yang bukan warga AS, kata otoritas kesehatan seperti dikutip Reuters.
Kedua kasus tersebut tidak saling berkaitan, dan kemungkinan merupakan hasil dari penularan domestik di rumah tangga, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dalam sebuah pernyataan. Agensi mengatakan anak-anak dalam keadaan sehat dan sedang dirawat.
Dengan adanya penetapan baru mengenai wabah cacar monyet, maka bertambah keadaan darurat kesehatan di dunia saat ini. Sebelumnya, keadaan darurat global juga ditetapkan kepada pandemi virus corona serta upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.
Sejak awal Mei 2022, kasus cacar monyet dilaporkan menyebar dari negara-negara yang tidak endemik. Sebagian besar kasus terkonfirmasi dengan riwayat perjalanan ke negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Utara.
Sebagian besar kasus yang dilaporkan sejauh ini, telah diidentifikasi melibatkan hubungan seksual antar sesama jenis, terutama pria dengan pria.
WHO bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut dengan mengeluarkan panduan untuk membantu negara-negara dalam pengawasan, pekerja laboratorium, perawatan klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, serta komunikasi risiko dan keterlibatan publik, untuk memberi tahu masyarakat yang berisiko dan masyarakat umum yang lebih luas tentang cacar monyet dan cara menjaga keamanan.