Jerman Tetapkan Cina ‘Area Varian Virus Berbahaya’ Mulai Besok

Desy Setyowati
8 Januari 2023, 11:56
cina, jerman, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/AWW/dj
Warga berbaris untuk mengikuti tes asam nukleat di tempat pengujian sementara menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Beijing, Cina, Kamis (7/4/2022).

“Saya sangat senang, sangat senang, sangat bersemangat. Saya sudah bertahun-tahun tidak bertemu orang tua saya," kata penduduk Hong Kong Teresa Chow ketika dia dan puluhan pelancong lainnya bersiap untuk menyeberang ke Cina daratan dari pos pemeriksaan Lok Ma Chau pada Minggu pagi.

"Orang tua saya tidak dalam kesehatan yang baik, dan saya tidak bisa kembali menemui mereka bahkan ketika mereka menderita kanker usus besar. Jadi saya sangat senang untuk kembali dan melihat mereka sekarang," tambah dia.

Investor berharap pembukaan tersebut akan menghidupkan kembali ekonomi Cina yang tumbuh terendah dalam hampir setengah abad.

Terlebih lagi, keputusan pelonggaran kebijakan terjadi ketika dimulainya ‘chun yun’ pada Sabtu. Ini merupakan periode 40 hari pertama perjalanan Tahun Baru Imlek.

Di Cina, Tahun Baru Imlek biasanya menimbulkan migrasi tahunan terbesar di dunia. Orang-orang kembali ke kampung halaman untuk berlibur bersama keluarga.

Sekitar dua miliar orang diperkirakan melakukan perjalanan musim ini. “Jumlahnya hampir dua kali lipat dibandingkan pergerakan tahun lalu dan pulih hingga 70% dari level 2019,” kata Beijing.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...