Pemimpin Wagner Akui Tak Berencana Kudeta Pemerintahan Rusia
Namun, menurut Prigozhin, prosesi tersebut dihantam dengan rudal yang ditembakkan dari helikopter hingga menewaskan sekitar 30 orang. Dia menuding kepala militer Rusia bertanggung jawab atas insiden itu.
Sebagai tanggapan, kelompok Wagner melakukan serangan terhadap Angkatan Udara Rusia. Dia tidak menyebutkan berapa banyak orang yang tewas.
"Kami berhenti pada saat detasemen pertama mendekati Moskow, mengerahkan artileri, melakukan pengintaian, dan jelas akan terjadi pertumpahan darah,” tutur Prigozhin.
"Kami berhenti karena dua faktor. Pertama, kami tidak ingin menumpahkan darah warga Rusia. Kedua, kami pergi untuk menunjukkan protes kami, dan bukan untuk menggulingkan pemerintah di negara itu," ujar dia.
Ketika kelompok Wagner berjarak sekitar 200 kilometer dari Moskow, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengulurkan tangan dan menawarkan bantuan penyelesaian secara hukum.