Amerika Larang Impor Tekstil dari Tiga Perusahaan Cina Terkait Uighur

Yuliawati
Oleh Yuliawati
29 September 2023, 11:58
Seorang pekerja mengisi bibit kapas pada mesin penebar bibit di areal perkebunan kapas di Prefektur Changji, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Rabu (21/4/2021).
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/wsj.
Seorang pekerja mengisi bibit kapas pada mesin penebar bibit di areal perkebunan kapas di Prefektur Changji, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Rabu (21/4/2021).

Amerika Serikat membatasi impor dari tiga perusahaan asal Cina berlaku mulai Selasa (26/9). Washington menuding tiga perusahaan tekstil tersebut menggunakan proses kerja paksa minoritas Uighur.

Tiga perusahaan itu yakni Xinjiang Tianmian Foundation Textile Co Ltd, Xinjiang Tianshan Wool Textile Co. Ltd dan Xinjiang Zhongtai Group Co. Ltd. Tiga perusahaan ini masuk dalam Daftar Entitas Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur. Hingga kini sebanyak 27 perusahaan masuk dalam daftar tersebut.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menganggap ketiga perusahaan tersebut menjalankan praktik bisnis yang melibatkan minoritas Uighur dan kelompok teraniaya lainnya.

“Kami tidak menoleransi perusahaan yang menggunakan kerja paksa, yang melanggar hak asasi individu demi mendapatkan keuntungan,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, dikutip dari Reuters, beberapa hari lalu.

Pemerintah Amerika menganggap ketiga perusahaan tersebut bekerja sama dengan pemerintah Xinjiang untuk merekrut dan mengangkut, menampung atau menggunakan kerja paksa warga Uighur, Kazakh, Kyrgyzstan, atau anggota kelompok teraniaya lainnya ke luar wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menyebut tuduhan kerja paksa di Xinjiang sebagai “kebohongan abad ini”. Dia menilai tuduhan tersebut bertujuan mendiskreditkan Cina.

“Pada dasarnya, (AS) merusak kemakmuran dan stabilitas Xinjiang, mengekang pembangunan Tiongkok, dan menghancurkan aturan perdagangan internasional dan tatanan pasar,” kata juru bicara Wang Wenbin dalam konferensi pers.

Tiga perusahaan memproduksi barang berbeda. Semua perusahaan tersebut berbasis di Xinjiang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...