S&P Global Memerinci 4 Faktor Pembentuk Pasar Logam Baterai Listrik

Image title
11 November 2023, 13:55
baterai listrik
123rf.com/malp
Ilustrasi, baterai lithium-ion.

Di tengah ketidakpastian makroekonomi yang terus berlanjut, permintaan untuk logam yang menjadi bahan baku baterai listrik telah berkurang pada 2023. Ini berkontribusi terhadap melemahnya harga logam secara umum, yang tercatat mengalami penurunan dari rekor harga tertinggi tahun lalu.

Namun, S&P Global menilai potensi permintaan terkait transisi energi masih cukup tinggi. Ini didorong oleh berbagai inisiatif pemerintah di dunia yang mendukung penggunaan kendaraan listrik plug-in, untuk dekarbonisasi sektor transportasi dan fokus pada sumber energi terbarukan.

Berkaitan dengan hal tersebut, S&P Global memerinci beberapa faktor yang akan membentuk pasar logam yang menjadi bahan baku baterai listrik di masa mendatang berdasarkan hasil workshop yang diadakan S&P Global Commodity Insights pada 25 Oktober lalu, di Munich, Jerman. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Faktor Pembentuk Harga Pasar Logam Baterai Listrik Global

Baterai adalah komponen kendaraan listrik yang paling mahal, dengan katoda baterai menyumbang sekitar sepertiga dari total biaya, karena penggunaan mineral penting seperti litium, nikel, dan kobalt.

Menurut S&P Global, di masa mendatang terdapat empat faktor yang akan membentuk pasar logam baterai listrik global, yakni sebagai berikut:

1. Rantai Pasokan Lithium

Rantai pasokan litium memiliki risiko gangguan terbesar terhadap lonjakan permintaan baterai dalam jangka panjang. Menurut data S&P Global, harga spot litium karbonat dan hidroksida harian Platt berada di kisaran titik terendah dalam dua tahun terakhir, di tengah pembelian yang hati-hati dari penyulingan litium, yang tetap fokus pada pengadaan dari kontrak jangka panjang.

Pasar lithium mengalami penurunan tajam dari level puncaknya pada November 2022 karena harga yang tinggi menekan margin konsumen dan menghalangi mereka dari pasar spot. Permintaan juga melambat karena tingginya persediaan rantai pasokan dan belanja konsumen yang dibatasi oleh lingkungan makroekonomi yang lemah.

Pasar saat ini dianggap berada dalam surplus pasokan jangka pendek di tengah kemajuan yang lebih baik dari perkiraan dari delapan proyek yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2023 yang berlokasi di Australia, Brasil, Cina dan Kanada, dan masing-masing dua proyek di Zimbabwe dan Argentina.

Terlepas dari sentimen harga spot yang bearish baru-baru ini, terdapat lonjakan aktivitas merger dan akuisisi di pasar litium, karena pelaku usaha yang telah mapan akan berupaya membeli penambang kecil yang menjanjikan, demi mengamankan pasokan litium.

Dalam jangka panjang, kemungkinan gangguan rantai pasokan litium jauh lebih besar dibandingkan logam baterai utama lainnya, mengingat sebagian besar baterai kendaraan listrik akan menggunakan bahan kimia litium-ion.

2. Dominasi Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan Nickel Cobalt Manganese (NCM)

Dalam jangka panjang, kendaraan listrik (electric vehicle/EV) murah dan premium akan didominasi oleh dua komponen pembentuk baterai, LFP dan NCM.

Untuk kendaraan ringan, baterai NCM dengan kandungan nikel tinggi diperkirakan akan menguasai hampir 50% pangsa pasar pada 2030, sedangkan baterai LFP dengan komponen mangan yang lebih tinggi akan menguasai hampir 30% pangsa pasar pada 2030.

Di pasar Cina, produk LFP, yang saat ini menguasai sekitar 70% pasar kendaraan listrik, diperkirakan akan mempertahankan dominasinya mengingat keunggulan biaya yang lebih rendah. Kekhawatiran akan jangkauan juga tidak terlalu menjadi perhatian di tengah infrastruktur pengisian daya yang lebih baik di negara tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...