34 Negara Ingin Bergabung dengan BRICS

Hari Widowati
2 Februari 2024, 07:31
Sebanyak 34 negara telah menyampaikan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS yang didukung oleh Cina dan Rusia.
123RF.com
Sebanyak 34 negara telah menyampaikan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS yang didukung oleh Cina dan Rusia.
Button AI Summarize

Sebanyak 34 negara telah menyampaikan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS yang didukung oleh Cina dan Rusia. Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor mengatakan pernyataan minat itu disampaikan beberapa minggu setelah BRICS memperluas keanggotaannya untuk pertama kali dalam lebih dari satu dekade.

Melansir CNN.com, Rusia menerima aplikasi-aplikasi tersebut setelah mengambil alih kepemimpinan bergilir kelompok ini tahun ini. Rusia akan menjadi anggota pertama yang mengawasi badan ini sejak secara signifikan memperluas jejak globalnya pada awal tahun, ketika Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Etiopia, dan Mesir secara resmi bergabung.

Keanggotaan yang terus bertambah ini secara luas dipandang sebagai kemenangan bagi Cina dan Rusia. Mereka berusaha membentuk kembali sistem internasional yang mereka anggap tidak adil karena didominasi oleh Amerika Serikat.

BRICS, yang sejak tahun 2011 terdiri atas Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, secara kasar memposisikan dirinya sebagai jawaban Global South terhadap Kelompok Tujuh (G7), yang merupakan negara-negara maju utama.

Cina telah menjadi pendorong utama ekspansi ini karena Xi Jinping mendorong tatanan dunia alternatif. Cina menjalin kemitraan yang lebih erat dengan para pemain global utama dari Rusia hingga Timur Tengah dan memperkuat badan-badan internasional di mana Beijing memegang kendali.

Perluasan dan minat yang berkelanjutan dari puluhan negara lainnya juga merupakan keuntungan bagi Rusia, yang telah dijauhi secara ekonomi dan diplomatik oleh negara-negara Barat setelah invasi ke Ukraina.

Posisi Rusia sebagai ketua BRICS akan menjadi peluang utama bagi Putin untuk melawan isolasi tersebut. Hal itu juga menggambarkan Putin sebagai pemain kunci di panggung diplomatik yang luas. Para pemimpin dunia biasanya melakukan perjalanan ke negara tuan rumah untuk menghadiri pertemuan tahunan.

Tahun lalu, semua pemimpin negara anggota selain Putin berkumpul secara langsung di Johannesburg, Afrika Selatan. Putin, yang memiliki surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional terkait dugaan kejahatan perang di Ukraina, berpartisipasi secara virtual.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...