Kronologi Jembatan Baltimore Runtuh Ditabrak Kapal Kargo

Hari Widowati
28 Maret 2024, 15:42
Ilustrasi Jembatan Baltimore
Youtube CBS News
Sebuah kapal kargo besar menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (26/3) pagi.

"Jika Anda melihatnya, kapal itu berada di luar tengah dari tempat yang seharusnya. Kapal itu seharusnya berada di jalur utama, yang berada di bawah bentang utama," kata Menteri Transportasi Maryland Paul J. Wiedefeld kepada CNN.

Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura mengonfirmasi bahwa Dali kehilangan tenaga mesin. "Sebagai akibatnya (dari kehilangan tenaga sesaat), kapal ini tidak dapat mempertahankan arah yang diinginkan dan menabrak jembatan Francis Scott Key," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, mengutip informasi dari perusahaan manajemen kapal - Synergy Marine Pte Ltd.

Jembatan Francis Scott Key mengalami "patah tulang" yang kritis. "Artinya, jika salah satu komponennya rusak, kemungkinan besar akan menyebabkan sebagian atau seluruh jembatan runtuh," kata Homendy.

Berdasarkan data Federal Highway Administration, jembatan tersebut merupakan salah satu dari 17.468 jembatan yang mengalami keretakan kritis di Amerika Serikat dari 615.000 total jembatan yang ada. Homendy menggambarkan jembatan tersebut berada dalam "kondisi yang memuaskan," dan mengatakan bahwa inspeksi kritis keretakan terakhir dilakukan pada Mei 2023.

Siapa Saja yang Menjadi Korban?

Delapan pekerja sedang berada di jembatan untuk menambal lubang saat jembatan runtuh. Dua orang selamat.

Mayat dua pekerja ditemukan tak lama sebelum pukul 10 pagi, pada Rabu (27/3). Mereka diidentifikasi sebagai Alejandro Hernandez Fuentes, 35 tahun, dari Meksiko, dan Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26 tahun, dari Guatemala.

Setelah pencarian selama satu hari, para pejabat membatalkan misi penyelamatan pada Selasa malam. Enam orang pekerja yang belum ditemukan dinyatakan tewas.

Hampir tidak mungkin bagi korban untuk bertahan hidup di air yang dingin dan sedalam 15,2 meter setelah beberapa jam. Selain itu, terlalu berbahaya bagi para penyelam untuk menavigasi air yang gelap di tengah puing-puing tajam dari kecelakaan itu. Para korban termasuk imigran dari Meksiko, Guatemala, El Salvador dan Honduras.

"Upaya pencarian empat pekerja lainnya telah dihentikan sementara karena kendaraan tambahan terbungkus beton dan puing-puing lainnya, sehingga tidak aman bagi para penyelam," kata Butler. Setelah upaya penyelamatan dilakukan dan superstruktur disingkirkan, para penyelam akan kembali mencari jasad keenam pekerja tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...