Pahami Gejala Covid-19 dari Varian Alpha, Beta, Delta, dan Kappa

Siti Nur Aeni
15 Juli 2021, 18:41
Gejala Covid Alpha, Beta, Delta, dan Kappa yang Harus di Waspadai
ANTARA FOTO/REUTERS/HP/sa.
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19.
  1. Demam.
  2. Indra penciuman tidak berfungsi.
  3. Sakit pada bagian kepala.
  4. Batuk terus menerus.
  5. Sakit pada bagian perut.
  6. Tenggorokan terasa sakit.

Gejala Covid Varian Delta

Varian Delta disebut-sebut menjadi mutan corona yang menyebabkan tsunami corona di India. Varian dengan nama lain B.1.617.2 ini juga menyebabkan badai Covid-19 di Indonesia.

Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyebutkan, varian ini lebih cepat menular dibandingkan dengan Alpha. Delta merupakan hasil mutasi ganda, sehingga penularannya sangat cepat dan bisa beradaptasi dengan antibodi serta menyebabkan tingkat keparahan yang tinggi. Berikut ini beberapa gejalanya:

  1. Demam.
  2. Flu.
  3. Sakit pada kepala.
  4. Tenggorokan terasa sakit.

AloDokter juga menyebutkan  varian ini bisa menyebabkan gejala lainnya seperti batuk, sesak nafas, kelelahan, anosmia, nyeri pada otot, dan gangguan pada pencernaan.

Gejala Covid Varian Kappa

Setelah Delta, ternyata masih ada varian covid lainnya yang masuk di Indonesia. Varian ini diberi nama Kappa atau B.1617 yang juga pertama kali ditemukan di India. Vairan ini menyebabkan lonjakan kasusu di berbagai negara, termasuk Melbourne, Australia.

Di Indonesia, Kappa sudah terdeteksi di Jakarta dan Sumatera Selatan. Beberapa gejala Covid-19 dari mutan ini, yaitu:

  1. Ruam hampir di seluruh tubuh, seperti penyakit campak.
  2. Demam tinggi bahkan bisa sampai lebih dari 40 derajat Celcius.
  3. Batuk.
  4. Pilek.
  5. Mata berair dan juga merah.

Ciri Ciri Covid Tanpa Gejala

Meskipun banyak varian baru Covid-19 yang menyebabkan munculnya gejala baru tapi  banyak juga penyintas yang tidak merasakan gejala apapun. Mereka yang terpapar tapi tidak memiliki gejala biasanya disebut sebagai OTG atau orang tanpa gejala.

Kondisi tersebut umumnya dirasakan oleh kelompok usia muda, bahkan anak-anak. Gejala yang tidak dirasakan ini karena sistem imun dari kelompok tersebut relatif bagus. Meskipun tanpa gejala, para OTG ini tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sampai benar-benar sembuh.

Isolasi mandiri yang dilakukan selama 10 hari penuh dari terakhir kali pengalami kontak langsung dengan penderita Covid-19. Selama mengikuti isolasi mandiri, ada beberapa hal yang harus, yaitu:

  1. Berada di kamar khusus untuk isolasi mandiri atau tidak bercampur dengan anggota keluarga lain.
  2. Menggunakan peralatan sehari-hari, seperti alat makan, yang terpisah dengan anggota keluarga lain.
  3. Rutin mengecek suhu, saturasi oksigen, dan tekanan darah. Dicatat dan dilaporkan kepada petugas kesehatan.
  4. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handsanitizer.
  5. Selalu mengenakan masker berlapis.
  6. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  7. Membersihkan benda yang akan atau telah disentuh.
  8. Melaporkan kondiri terkini ke petugas kesehatan.

Itulah beberapa gejala Covid-19 yang perlu diwaspadai. Munculnya beberapa varian baru dari virus ini membuat setiap orang harus lebih protektif kepada diri sendiri dan lingkungan. Jangan pernah lengah, tetap patuhi protokol kesehatan, dan ikuti program vaksinasi.

Halaman:
Editor: Sorta Tobing

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...