Kaya Nutrisi, Begini Manfaat Singkong dan Efek Sampingnya

Dwi Latifatul Fajri
4 Oktober 2021, 13:35
Manfaat singkong
pixabay.com

6. Mengurangi tekanan darah

Singkong mengandung potasium tinggi seperti kentang. Singkong memiliki 558 miligram potasium untuk kebutuhan harian 16% hingga 21%. Kandungan lain adalah kalium yang bisa menurunkan tekanan darah dan menyeimbangkan asupan natrium. Anda bisa memilih singkong rebus daripada biji-bijian untuk meningkatkan asupan kalium.

7. Menjaga berat badan

Mengutip dari Verywellfit.com, singkong memiliki kandungan tinggi kalori, serat, dan pati resisten. Kandungan ini bisa meningkatkan bakteri baik di usus. Sebuah penelitian menunjukkan, serat pada sayuran ini dapat mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan asin, manis, dan tinggi lemak. Serat pada singkong juga menyebabkan perasaan kenyang setelah makan.

Pemanfaatan Singkong untuk Makanan

Di Indonesia singkong dijual dengan harga terjangkau. Beberapa orang memasak singkong dengan berbagai cara seperti fermentasi, direbus, dan dipanggang. Singkong harus dimasak terlebih dahulu untuk dimakan.

Para ilmuwan juga melakukan eksperimen, yaitu pengganti sirup jagung fruktosa tinggi menggunakan singkong. Mengutip dari laman Medicalnewstoday.com, peneliti melakukan percobaan dari bahan singkong untuk sumber alkohol seperti polistirena, polivinil klorida, dan produk industri lain.

Singkong mentah mengandung sianida yang berbahaya bagi tubuh jika dimakan langsung. Berikut ragam olahan singkong:

  • Roti dari bahan tepung singkong
  • Tepung terigu
  • Singkong tumbuk
  • Keripik singkong
  • Roti singkong rendam santan
  • Kue singkong
  • Singkong saus kelapa
  • Produk tepung bebas gluten
  • Pakan binatang
  • Membuat obat
  • Manufaktur kain, kertas, dan bahan bangunan, seperti kayu lapis
  • Membuat bioetanol untuk bahan bakar

Bahaya Singkong

Singkong kaya manfaat dan nutrisi untuk tubuh. Tetapi, jenis umbi ini juga berbahaya bagi tubuh, berikut bahaya singkong:

1. Alergi

Sebuah penelitian menunjukkan beberapa orang alergi terhadap singkong. Jika makan singkong, orang yang alergi akan mengalami gatal-gatal, bengkak, muntah, atau kesulitan bernapas. Jika mengalami gejala tersebut sebaiknya berhenti mengonsumsi singkong.

2. Tidak boleh dimakan mentah

Tepung singkong yang sudah diolah memang tidak berbahaya. Namun, umbi singkong tidak boleh dimakan mentah. Itu karena, singkong mentah mengandung glikosida sianogenik, yang bisa berubah menjadi sianida dalam tubuh.

Mengutip dari Alodokter.com, singkong dapat menyerap zat kimia berbahaya dari tanah seperti arsenik dan kadmium. Zat tersebut dapat meningkatkan risiko kanker dalam tubuh.

Sementara itu, kandungan sianida dalam tubuh dapat menyebabkan sesak napas, kejang, mual, muntah, sampai hilang kesadaran.

3. Dampak konsumsi singkong mentah

Singkong mentah mengandung sianida alami yang beracun bagi tubuh. Melansir dari laman Medicalnewstoday.com, sianida aktif ini berdampak pada anak-anak dan orang dewasa. Berikut dampak konsumsi sianida dalam singkong mentah:

  • Kaki lumpuh pada anak
  • Kadar yodium rendah
  • Peningkatan risiko gondok
  • Neuropati ataksik tropis, kondisi yang dialami orang dewasa atau lansia, yang menyebabkan hilangnya perasaan di tangan, penglihatan buruk, kelemahan, masalah berjalan, dan sensasi di kaki
  • Keracunan 
  • Singkong juga mengandung polutan seperti elemen logam, pestisida, dan herbisida jika tidak dibersihkan dengan baik.

Cara Memasak Singkong

Singkong mengandung kurang dari 50 miligram (mg) sianida berdasarkan berat dan jenis pahit memiliki 400 mg per kilogram. Cara menghilangkan sianida yaitu:

1. Singkong dikupas dari kulitnya, digosok atau disikat bersih supaya bakteri bisa hilang. Kemudian dipotong kecil-kecil
2. Potongan singkong direndam dalam air
3. Supaya tidak rusak, singkong bisa disimpan di tempat dingin dan gelap
4. Singkong bisa diolah seperti dibuat tepung, difermentasi, direbus, atau digoreng

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...