Mengenal Tari Legong, Salah Satu Kesenian Warisan Budaya Dunia UNESCO

Image title
11 November 2021, 09:54
Sejumlah seniman menampilkan tari Legong Keraton Lasem dalam Festival Legong Keraton Lasem VI di Puri Agung Denpasar, Bali, Sabtu (22/2/2020). Kegiatan yang diikuti 156 penari tersebut merupakan rangkaian HUT ke-232 Kota Denpasar dalam upaya pelestarian b
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah seniman menampilkan tari Legong Keraton Lasem dalam Festival Legong Keraton Lasem VI di Puri Agung Denpasar, Bali, Sabtu (22/2/2020). Kegiatan yang diikuti 156 penari tersebut merupakan rangkaian HUT ke-232 Kota Denpasar dalam upaya pelestarian budaya Bali.

Gerakan Tari Legong

Berdasakan gerakan tari, tarian ini memiliki beberapa eleman yang berasal dari tari gambuh. Terdapat 3 gerakan dasar yang termuat dalam Panititaling Pagambuhan, meliputi Agam, Tandang dan Tangkep. Penjelasan dari 3 gerakan dasar tari legong tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Agam

Agam adalah gerakan dasar penari yang memerankan berbagai macam tokoh. Dalam melakukan gerakan ini, penari dituntut mampu memerankan karakter-karakter dalam cerita tari yang diusung.

2. Tandang

Tanda ialah gerakan tari beruapa cara jalan dan gerakan lainnya. Wanita penari legong harus berjalan dan bergerak sesuai iringan gambuh. Gerakan tersebut meliputi ngelikas, ngeleog, nyelendo, nyeregseg, tandang nayog, tandang niltil, nayuh, dan agem nyamir.

3. Tangkep

Tangkep merupakan gerakan dasar yang berasal dari gabungan ekspresi pendukung. Elemen ini juga disebut mimik wajah ketika penari memainkan kipas saat menari, antara lain:

Makna Gerakan Tari Legong

Tari legong merupakan hasil padu padan beberapa nilai yang dipegang oleh masyarakat Bali yang berupa nilai agama dan sejarah dalam budaya Bali.

Gerakan dalam tarian ini merepresentasikan wujud ungkapan rasa syukur dan terima kasih masyarakat Bali terhadap nenek moyang yang memberikan keberkahan yang melimpah untuk keturunan-keturunannya.

Namun, tidak hanya terbatas pada hal tersebut, kini tari legong juga bertransformasi menjadi tarian hiburan hingga dipertunjukkan untuk penyambutan tamu sehingga menjadi daya tarik wisatawan. 

Properti Tari Legong

Dalam sejarahnya, tari legong dibawakan oleh dua orang gadis remaja yang belum mengalami menstruasi. Penari yang disebut dengan legong akan menari dibawah sinar rembulan di lingkungan keraton.

Ciri khas utama dari tarian Bali ini adalah penari yang membawa kipas sebagat alat bantu untuk menari.

Selain dua orang gadis penari utama, ada pula penari tambahan yang disebut sebagai condong. Perbedaan antara legong dan condong terletak pada kipas yang dibawanya, sebab penari condong tidak membawa kipas ditangannya.

Penari legong mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan aksesoris serta pernak pernik, terutama kipas sebagai identitas tari legong. Warna busana tari yang dikenakan sangat khas, yaitu merah, kuning dan ungu serta rangkaian bunga memanjang di dekat mahkota.

Sedangkan riasan wajib yang dikenakan penari adalah kembang goyang dan melati yang diletakkan di atas kepala. Bunga tersebut akan ikut bergoyang ketika penari melakukan gerakan tarian.

Alat Musik Pengiring Tari Legong

Tari-tari legong yang ada di Bali pada awalnya diiringi oleh gamelan yang disebut Gamelan Pelegongan. Perangkat gamelan ini terdiri dari dua pasang gender rambat, gangsa jongkok, sebuah gong, kemong, kempluk, klenang, sepasang kendang krumpungan, suling, rebab, jublag, jegog, gentorang.

Sebagai tambahan, terdapat seorang juru tandak untuk mempertegas karakter maupun sebagai narrator cerita melalui tembang. Namun, seiring populernya gamelan gong kebyar di Bali, akhirnya tari-tari palegongan ini pun bisa diiringi oleh gamelan Gong Kebyar, karena tingkat fleksibilitasnya.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...