Mengenal Tari Kipas Pakarena yang Lambangkan Siklus Kehidupan

Dwi Latifatul Fajri
12 November 2021, 16:25
Tari Kipas Pakarena
petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id

2. Pakaian dan aksesoris

Mengutip laman Belajar.kemdikbud.go.id, pakaian penari Kipas Pakarena terdiri dari baju bodo, sarung, selendang, kipas, dan kipas. Sedangkan aksesoris terdiri dari gelang, kutu-kutu (bando), pinang goyang (tusuk konde), bedak beras hitam yang dioleskan di dahi (daddasa), kalung, sanggul, bunga sanggul, dan sepasang azimat.

  • Baju bodo
    Baju bodo adalah pakaian tradisional suku Bugis, Makassar. Pakaian ini terbuat dari kain kasa transparan dan lengan pendek yang dijahit bersambung dengan lengan bagian dalam. Panjang baju sampai lutut orang dewasa dan bentuknya segi empat.

Baju bodo memiliki warna-warna beragam yang disesuaikan dengan stratifikasi sosial masyarakat jaman dulu. Contohnya warna hijau dan kuning dahulu dipakai bangsawan, warna putih digunakan oleh indo pasusu (ibu yang menyapih), dan warna lainnya. Saat ini baju bodo bisa dipadukan memakai warna lain dan terbuat dari kain sutra.

  • Sarung atau top
    Sarung yang dipakai penari berwarna polos, tidak bercorak dan terdiri dari warna kuning putih saja. Sekarang, sarung tersebut memiliki motif beragam untuk dipakai penari Kipas Pakarena.
  • Selendang
    Penari perempuan memakai selendang yang di selempang di pundak sebelah kiri. Selendang ini dimainkan dengan tangan kiri dan warnanya menyesuaikan baju bodo.
  • Kipas
    Kipas merupakan aksesoris penting yang digunakan oleh penari. Kipas dipegang dan dimainkan penari memakai tangan kanan.

Gerakan Tari Kipas

Tari Kipas Pakarena memperlihatkan gerakan kelembutan yang mencerminkan karakter wanita Gowa. Karakternya seperti sopan, setia, patuh dan hormat pada lelaki, khususnya suami. Tarian ini terdiri dari 12 bagian gerakan yang sulit dikenali karena gerakannya lembut dan monoton.

Tari Kipas Pakarena juga banyak menonjolkan gerakan tangan berayun setinggi bahu dan tidak pernah setinggi kepala. Ada beberapa gerakan yang menjadi penanda awal dan akhir tarian, seperti gerakan duduk dan gerakan berputar searah jarum jam.

Gerakan duduk tersebut menjadi penanda awal dan akhir Tarian Kipas Pakarena. Sedangkan gerakan searah jarum jam diibaratkan sebagai siklus kehidupan manusia. Ada juga gerakan naik dan turun mencerminkan roda kehidupan manusia.

Penari pakarena tidak diperbolehkan membuka mata terlalu lebar dan gerakan kaki tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Setiap jenis Tari Kipas Pakarena memiliki pola iringan yang disesuaikan dengan penari dan pemusik. Penyusunan iringan disesuaikan oleh sutradara yang disebut Anrong Guru.

Selain musik pengiring, ada lagu tradisional yang sering dinyanyikan untuk Tarian Kipas Pakarena, yaitu Lelle dan Dondo. Lagu Lelle dan Dondo Samboritta dibawakan pada tari Pakarena Samboritta. Mengutip dari website Lpmpsulsel.kemdikbud.go.id, ada jenis tarian lain yaitu Pakarena Gantarang. Tarian ini berasal dari pusat kerajaan di Pulau Selayar yang dulu disebut Gantarang Lalang Bata. Tarian ini terdiri dari empat orang penari perempuan yang tampil tahun 1903 ketika Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata. 

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...