Energi Besar Cinta untuk Kebaikan Sesama dan Lingkungan

Image title
Oleh Tim Redaksi
23 Februari 2022, 09:02
Energi Besar Cinta untuk Kebaikan Sesama dan Lingkungan
Katadata | Ajeng Nindias

“Makanya kalau dalam agama puncaknya agama itu kan ikhlas. Ikhlas itu bagi saya nama lain ketika kita cinta pada Tuhan. Tidak sekadar agama dan Tuhan itu jadi beban,” ujarnya. Keenam, cinta ini tidak hanya berhubungan dengan tindakan falling in love tapi juga standing in love.

“Cinta itu falling karena dalam cinta itu ada passion-nya, ada rasa senang yang tidak bisa dimanipulasi. Tidak bisa teman-teman memaksa diri untuk cinta seseorang atau sesuatu. Patuh bisa dipaksakan tetapi cinta enggak bisa. Namun, jangan lupa jatuh cinta ini jangan berhenti di falling,” terangnya.

Menurut Ustaz Faiz standing in love adalah bagaimana cara mencintai yang benar. Dalam hal ini, ada unsur pengetahuan, rasa hormat, peduli, dan tanggung jawab yang harus dijalankan agar tak melahirkan tindakan yang menyakiti serta menyusahkan.

Knowledge itu menuntut kita memahami, mengetahui, mendalami orang atau sesuatu yang kita cintai. Semakin dalam dan luas pengetahuan tentang yang kita cintai maka semakan tegak cinta kita. Sementara itu, rasa hormat berarti menerima dia apa adanya dan bukan mengatur-atur. Tanggung jawab, di sisi lain, mengharuskan kita untuk tak boleh abai terhadap keberlangsungan cinta. Tidak sekadar kita biarkan tetapi untuk peningkatan kualitas bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Pardamean Harapan menjelaskan orang pada umumnya mencintai objek terlebih dahulu. Akan tetapi, pada saat ia melakukan introspeksi dengan bertanya soal apa yang sebenarnya ia cintai dari objek tersebut maka proses berikutnya yang terjadi bisa lebih jauh. “Di sini ada unsur ilmu seperti yang disampaikan Pak Faiz. Di situ masuk ke fase yang lebih dalam bahwa ternyata cinta itu bukan pada objek melainkan sang subjek itu esensi cintanya,” katanya.

Jika hal tersebut terjadi, kata Pardamean, maka akan terjadi union atau penyatuan. Sebagian diri seseorang yang mencintai ada pada orang yang dicintai yang membuat mereka menjadi tidak ada bedanya. Perbedaan, di titik ini, adalah ekspresi dari jiwa yang satu. Kondisi itu lantas memunculkan toleransi dengan orang lain. “Ketika melihat perbedaan, itu adalah wajahku dalam bentuk lain. Baru di situ muncul sikap toleran meski toleransi di sini harus didasari penghayatan pada cinta sehingga tidak pura-pura,” katanya.

Ustaz Faiz kemudian menekan besarnya energi cinta sehingga memiliki potensi yang luar biasa. “Kalau orang sudah jatuh cinta itu kan disuruh apa saja oke. Ini bagi saya potensi yang luar biasa maka pintar-pintarnya kita untuk menjadikan energi yang ini sebagai kendaraan untuk jadi manusia yang semakin baik, berkualitas, produktif, serta kontributif untuk sesama dan lingkungan sekeliling kita,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...