10 Ciri-ciri Bipolar Disorder yang Harus Diwaspadai

Tifani
Oleh Tifani
24 Oktober 2022, 13:40
ciri-ciri bipolar
Katadata
Ilustrasi, emosi sedih.

Fase Mania

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah gejala atau ciri-ciri bipolar diosder yang umum muncul pada fase mania dan hipomania:

  1. Rasa gembira dan kepercayaan diri yang berlebihan (euforia).
  2. Berenergi dan bersemangat hingga tidak bisa diam (harus bergerak terus atau berjalan mondar-mandir).
  3. Bicara sangat cepat tentang banyak topik berbeda yang tidak biasa.
  4. Tidak merasa ingin tidur atau merasa tidak butuh tidur yang lama.
  5. Merasa seperti pikirannya berpacu atau tidak terkendali.
  6. Mudah tersinggung atau perasaannya sangat sensitif.
  7. Mudah teralihkan.
  8. Mampu melakukan banyak aktivitas sekaligus.
  9. Tidak ingin makan atau nafsu makan menurun.
  10. Membuat keputusan yang buruk atau bertingkah sembrono, seperti belanja gila-gilaan,, mengemudi ugal-ugalan, atau mabuk minuman keras.

Khusus pada fase mania, penderita gangguan bipolar bisa mengalami psikosis, yaitu tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya ada dalam pikirannya. Pada kondisi ini, delusi dan halusinasi merupakan ciri-ciri bipolar disorder yang paling khas.

Fase atau episode depresi mencakup gejala yang cukup parah hingga penderitanya kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada kasus yang lebih parah, fase depresi ini sering kali sangat melemahkan sehingga penderitanya mungkin tidak dapat bangun dari tempat tidur.

Fase Depresi

Secara umum, penderita bipolar pada fase ini akan menunjukan kesedihan atau keputusasaan yang tidak wajar. Berikut adalah ciri-ciri bipolar dalam episode depresi:

  1. Suasana hati yang tertekan, seperti perasaan sedih, khawatir, hampa, atau putus asa.
  2. Kehilangan minat atau ketertarikan pada semua atau hampir semua aktivitas, termasuk yang tadinya disukai.
  3. Kehilangan tenaga dan energi secara drastis.
  4. Merasa tidak berharga, rasa bersalah yang berlebihan, atau tidak patas (minder).
  5. Sulit berkonsentrasi.
  6. Bicara sangat lambat atau banyak lupa.
  7. Perubahan pola makan secara drastis, entah nafsu makan hilang atau meningkat.
  8. Menarik diri dari lingkungan dan orang terdekat.
  9. Tidak mampu melakukan hal-hal sederhana.
  10. Terobsesi terhadap kematian, ingin bunuh diri, atau percobaan bunuh diri.

Sama seperti fase mania, fase depresi yang parah juga mungkin menimbulkan gejala psikosis, seperti halusinasi atau delusi. Pada kondisi ini, gangguan bipolar dan skizofrenia kerap sulit dibedakan. Penderita bipolar dengan ciri-ciri psikosis pun sering salah didiagnosis sebagai skizofrenia.

Pola Perubahan Fase Depresi dan Mania

Seseorang yang memiliki bipolar disorder mungkin mengalami fase mania lebih sering daripada depresi, atau sebaliknya. Hal ini tergantung pada jenis gangguan bipolar yang dialami.

Tak hanya itu, pola perubahan dari fase mania ke depresi, dan sebaliknya, pun bisa beragam. Siklus atau pola perubahan antar fase ini bisa sangat cepat. Namun, terkadang, perubahannya terjadi secara lambat, sehingga penderita bipolar masih bisa merasakan suasana hati yang normal di antara kedua fase tersebut.

Terkadang pula, seseorang mengalami fase mania dan depresi secara bersamaan. Episode semacam ini disebut dengan fitur campuran.

National Institue of Mental Health menyebut, seseorang yang mengalami episode campuran ini mungkin merasa sangat sedih, hampa, atau putus asa, tetapi pada saat yang sama juga merasa bersemangat.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...