Cegah Corona, Pemerintah Terapkan Protokol Kesehatan di Wisata Alam

Image title
Oleh Ekarina
2 Juli 2020, 12:46
Cegah Corona, Pemerintah Berlakukan Protokol Kesehatan di Wisata Alam.
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.
Sejumlah pengunjung menikmati pemandangan dari atas bukit di lokasi wisata alam Bulu Tanda, Desa Sibedi, Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (31/5/2020). Pemerintah tengah menyiapkan protokol kesehatan destinasi wisata alam untuk mencegah penularan Covid-19.

"Pemerintah juga menstimulasi perjalanan wisata domestik dengan meluncurkan program wisata In City Activation, Staycation, Roadtrip dan Epic Sale. Tujuannya meningkatkan penerimaan negara dari wisata domestik yang semula hanya 55% menjadi 70%," ujarnya.

Wisata Bahari

Sektor pariwisata bahari adalah salah satu yang terpukul pandemi covid-19. Survei Persatuan Usaha Selam Indonesia (PUSI) terhadap 152 pelaku usaha yang tersebar di lokasi destinasi prioritas wisata bahari menyebutkan, sebanyak 66,2% pelaku di sektor ini menghentikan operasi selama pandemi. Sementara itu, 93% responden mengaku sudah tidak memiliki pemasukan.

Kerugian yang timbul akibat Covid-19 mencapai Rp 75,8 miliar dan sebanyak 1784 pekerja di sektor pariwisata bahari terdampak.  Survei juga menyebutkan, 44% pekerja dirumahkan tanpa tanggungan, 26% dirumahkan dengan tanggungan, dan 4,5% terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

(Baca: Wishnutama Sebut Pariwisata Bali Berpotensi Dibuka saat New Normal)

Direktur Jasa Kelautan, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Miftahul Huda mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah stakeholder seperti Kementerian Desa dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyiapkan formula untuk mendongkrak wisata bahari paska pandemi.

Strategi yang disiapkan antara lain memberikan relaksasi pembayaran angsuran pokok dan pinjaman bank, penyusunan protokol kesehatan menghadapi tata kenormalan baru.

Pemerintah juga akan membangun wisata bahari berbasis desa, hingga melakukan promosi wisata melalui media online dengan memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Kami berkolaborasi dengan Kemendes dan Kemenparekraf untuk pariwisata bahari berbasis desa ini. Fasilitas apa saja yang kurang, saling dilengkapi agar bersinergi," kata Huda.

Pengembangan wisata berbasis desa atau desa wisata bahari (Dewi Bahari) bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir sekaligus melestarikan ekosistem pesisir. Selain itu, wisata ini juga diharapkan mengubah perilaku masyarakat pesisir untuk lebih meningkatkan kesadaran sekaligus melestarikan budaya pesisir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...