KSP: Presiden Buka Banyak Opsi Pencegahan Covid-19, termasuk Lockdown

Cindy Mutia Annur
12 April 2020, 14:17
KSP: Presiden Buka Banyak Opsi Pencegahan Covid-19, termasuk Lockdown
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Ilustrasi, pengemudi taksi beraktivitas di trotoar Jalan M.H. Thamrin, Menteng, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menilai, Indonesia belum siap melakukan karantina wilayah. Sebab, jumlah penduduknya sangat banyak, demografinya luas dan terdiri dari kepulauan.

Selain itu, kemampuan keuangan pemerintah untuk memberikan subsidi ke warganya dianggap belum siap. "Sehingga kalau kita laksanakan karantina wilayah secara nasional, itu tidak mungkin," ujar Yusril.

Berbeda dengan Malaysia yang dapat melakukan opsi tersebut, karena jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dibanding Indonesia. Wilayahnya juga tidak begitu kompleks, serta pemerintahnya mampu memberikan subsidi kepada warga. 

(Baca: Tes Massal Covid-19 Indonesia Tertinggal dari Negara Lain)

Pemerintah Indonesia juga perlu mengkaji kondisi karantina wilayah di Manila, Filipina. Terjadi kekacauan dan kerusuhan karena penduduknya kekurangan sumber bahan makanan.

Oleh karena itu, pemerintah harus ambil langkah yang moderat yakni menumbuhkan kesadaran masyarakat. Namun, pemerintah perlu mempertegas dari segi hukum. "Tujuannya, agar ada titik temu kepatuhan dan keberhasilan dalam mencegah penyebaran virus ini," ujar Yusril.

Salah satunya, pemerintah perlu menggaet berbagai tokoh ulama maupun adat untuk memberikan pemahaman yang logis kepada masyarakat terkait bahayanya virus corona. (Baca: Aturan & Efek Lockdown di Italia, Bagaimana Cegah Corona di Indonesia?)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...