Tenaga Medis Ancam Tidak Tangani Pasien Corona bila APD Tak Memadai

Image title
27 Maret 2020, 23:04
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Para tenaga medis yang tergabung dalam lima asosiasi profesi menyatakan sikap, untuk tidak akan ikut menangani pa
ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool/aww.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Para tenaga medis yang tergabung dalam lima asosiasi profesi menyatakan sikap, untuk tidak akan ikut menangani pasien corona, apabila tidak ada jaminan ketersediaan APD yang mumpuni.

Dua dokter terakhir yang meninggal dunia karena pandemi corona adalah, dr. Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo dan dr. Exsenveny Lalopua., M.Kes.

Penyediaan APD sejatinya merupakan kewajiban perusahaan pemilik fasilitas kesehatan. Namun masalahnya, pasokan APD tidak cukup, sementara harga APD di pasaran juga dilaporkan melonjak.

Dalam sebuah forum diskusi pekan lalu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah menjelaskan APD diperlukan oleh rumah sakit rujukan maupun non-rujukan corona.

Sebab, rumah sakit non-rujukan di berbagai daerah tidak jarang menerima pasien dengan gejala mirip corona. Tanpa APD yang cukup, ia mengibaratkan para tenaga medis berperang tanpa pertahanan.

(Baca: Pemprov DKI Jakarta Prioritaskan Rapid Test untuk Tenaga Medis)

Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pun menyoroti pentingnya APD dan melakukan permodelan, terkait kebutuhan APD untuk penanganan virus corona.

Berdasarkan pemodelan WHO, penanganan virus corona memerlukan 89 juta masker medis, 76 juta sarung tangan, dan 1,6 juta pelindung mata, setiap bulannya.

Untuk mengoptimalkan ketersediaan WHO merekomendasikan tiga hal kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi corona.

Secara garis besar, rekomendasi WHO antara lain, meminimalkan penggunaan APD dengan berbagai prosedur, penggunaan APD sesuai risiko dan mengkoordinasikan rantai pasok APD.

Ini mencakup penghitungan perkiraan kebutuhan, pengawasan atas permintaan dan distribusi APD, serta penerapan manajemen permintaan APD yang tersentralisasi.

(Baca: Fungsi Strategis Alat Pelindung Petugas Medis di Tengah Pandemi Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...