AS Turunkan Produksi dan Perang Saudara di Libya, Harga Minyak Naik 1%

Happy Fajrian
20 Januari 2020, 09:45
harga minyak mentah dunia, harga minyak, minyak mentah, produksi minyak
KATADATA
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Harga minyak dunia dalam tiga hari terakhir terus naik seiring melambatnya produksi AS dan turunnya produksi Libya karena perang saudara.

EIA memperkirakan pertumbuhan produksi hanya akan naik 4,5% pada periode tiga bulan terakhir tahun ini, dan hanya naik 4,1% pada periode yang sama tahun berikutnya. Meski demikian, harga minyak dunia masih berada dalam tekanan lantaran rata-rata pertumbuhan permintaan hanya mencapai 1,5% dalam 20 tahun terakhir.

Sementara itu masih berlanjutnya perang saudara di Libya, yang merupakan negara dengan cadangan minyak terbukti terbesar di Afrika, juga akan turut mendorong naik harga minyak.

(Baca: Kejar Target Lifting Minyak 2020, Kementerian ESDM Siap Beri Insentif)

Pada akhir pekan lalu tentara pemberontak Libya yang dipimpin oleh Jenderal Khalifa Haftar menutup pipa minyak utama milik perusahaan energi National Oil Corporation (NOC). Sehingga produksi minyak Libya akan turun menjadi 72 ribu barel normalnya 1,2 juta barel per hari setelah seluruh tangki penyimpanan terisi penuh.

Setelah itu produksi minyak NOC hanya bisa mengandalkan lapangan minyak lepas pantainya, Lapangan Wafa dan Sharara, yang juga akan berhenti berproduksi setelah tangki penyimpanannya terisi penuh. Dari kedua lapangan ini NOC dapat memproduksi 300 ribu barel minyak per hari.

(Baca: Data Stok AS Meningkat, Harga Minyak Terus Turun ke US$ 65)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...