Profil Tetty Paruntu, Bupati Minahasa Selatan Calon Menteri Jokowi
(Baca: Wishnutama dan Erick Thohir Muncul di Istana, Jadi Menteri ?)
Selesaikan Utang Pemda Rp 109 Miliar
Perempuan yang pernah meraih gelar sebagai Ibu Pembangunan Desa dari Manado Post pada 2009 ini maju dalam Pemilihan Bupati Minahasa Selatan pada 2010. Ia berpasangan dengan Sonny Tandayu. Setelah resmi dilantik sebagai Bupati Minahasa Selatan periode 2010-2015, ia menghadapi tantangan besar untuk menutup utang pemerintah daerah sebesar Rp 109 miliar.
Seperti dilansir Tribun Manado, Tetty mengaku kesulitan karena pada 2010 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya Rp 500 miliar. Namun, ia berhasil mengatasi masalah itu di masa jabatannya. Keberhasilan inilah yang membuat Tetty sukses terpilih kembali sebagai bupati Minahasa Selatan periode 2016-2020.
(Baca: Terima Jabatan Menteri, Nadiem Mundur dari Posisi CEO Gojek)
Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Suap Pupuk
Pada 26 Juni 2019, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Tetty Paruntu sebagai saksi dalam kasus suap distribusi pupuk antara PT Pilog dan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Tetty diminta keterangannya untuk tersangka Indung (IND), pihak swasta yang terkait kasus ini.
Penyidikan ini merupakan tindak lanjut dari penggeledahan yang dilakukan KPK pada 4 Mei 2019. KPK memverifikasi dugaan sumber dana gratifikasi yang diterima Anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) 27 Maret lalu. Gratifikasi tersebut diduga diberikan agar Bowo memuluskan pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) distribusi pupuk.
(Baca: Pastikan Dirinya Jadi Menteri, Mahfud Sebut Kabinet Baru Dilantik Rabu)
