Kufpec Berniat Tambah Portofolio Blok Migas di Indonesia
Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) baru saja melakukan penandatanganan kontrak bagi hasil Gross Split untuk Wilayah Kerja (WK) migas Anambas pada Senin (6/10). Kufpec pun tertarik menambah portofolio bisnisnya di Indonesia.
Manager South East Asia Region Kufpec Bader Al Matar mengatakan ada kemungkinan Kufpec mengelola blok migas selain Blok Anambas, Riau. Saat ini Kufpec tengah mempelajari beberapa blok migas yang ada di Indonesia dan melakukan evaluasi sesuai portofolio bisnis perusahaan.
Senior Manager Kufpec bahkan telah melakukan kunjungan ke Indonesia pada April lalu untuk mendorong perluasan investasi hulu migas. Sebab, Indonesia merupakan negara tujuan investasi bagi Kufpec.
Keputusan akhir investasi migas di Indonesia nantinya akan disesuaikan dengan strategi investasi Kufpec. "Kami punya beberapa hal yang memicu kami, tapi harus dibahas di kantor pusat untuk mencari strategi investasi," ujar Bader di Gedung Kementerian ESDM, Senin (10/6).
(Baca: Jonan Sebut Penentuan Mitra Blok Terminasi Atas Permintaan Pertamina)
Sejauh ini Kufpec telah berinvestasi di beberapa blok migas di Indonesia. Salah satunya adalah di Natuna Sea Blok A dengan hak partsipasi sebesar 33,33%. Kufpec menargetkan ada penambahan produksi di Natuna Sea Blok A dari proyek lapangan Bison, Iguana and Gajah Putri (BIGP) pada kuartal 3 2019.
Selain itu, Kufpec juga memiliki saham di perusahaan Ephindo sebesar 40%. Ephindo memiliki tiga kontrak migas unkonvensional berupa Coal Bed Methane (CBM) di wilayah Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Ketiga proyek CBM tersebut masih dalam tahap eksplorasi.
Di sisi lain, pemerintah juga tengah membuka lelang wilayah kerja (wk) migas pada 8 Mei - 31 Juli 2019. Ada empat WK migas yang ditawarkan pemerintah yaitu WK West Kampar, WK West Ganal, WK Kutai, dan WK Bone.