Selisih Suara 8%, Indikator Politik Sebut Jokowi Bakal Menangi Pilpres
Indikator Politik Indonesia mendeklarasikan peluang kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf). Pernyataan tersebut didasarkan pada data perhitungan suara Pilpres 2019 yang masuk melalui metode hitung cepat atau quick count, menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul.
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengungkapkan, calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga sulit untuk mengejar perolehan suara Jokowi-Ma'ruf. "Berdasarkan quick count, pasangan calon nomor urut 01 berpeluang menang dalam pemilihan presiden dan wakil presiden," kata Rizka dalam konferensi pers di Hotel Morrisey, Jakarta, Rabu (17/4).
(Baca: Data Masuk 80-90%, Hasil Hitung Cepat Jokowi Masih Unggul)
Indikator Politik Indonesia mencatat selisih suara kedua pasangan mencapai sekitar 8%, jauh lebih tinggi daripada margin of error yang ditentukan quick count Indikator Politik Indonesia plus minus 0,69%. Faktor penentu selisih suara yang jauh ini disebut Rizka adalah faktor partisipasi pemilih yang datang dan memberikan hak suara, yang tercatat sebanyak 83,90%.
Dia menjelaskan, angka partisipasi yang besar sudah memberikan proporsionalitas kepada kesimpulan. Apalagi, statistik bisa menentukan jika data yang masuk sudah mencapai lebih dari 70%. Selain itu, margin of error juga menentukan perbedaan antara jumlah suara yang mungkin didapat kedua pasangan calon, sehingga presisinya cukup tinggi.