Semarak Menyambut Pemilu di Pulau Wisata Bahari Sabang

Muchamad Nafi
12 April 2019, 11:53
Warga mengikuti simulasi pencoblosan dan penghitungan di TPS 17 pada Pemilihan umum 2019 di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4). Simulasi ini untuk memahami alur dan aturan Pemilu baik petugas dan warga yang akan mengikuti Pemilihan umum pada
Warga mengikuti simulasi pencoblosan dan penghitungan di TPS 17 pada Pemilihan umum 2019 di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4). Simulasi ini untuk memahami alur dan aturan Pemilu baik petugas dan warga yang akan mengikuti Pemilihan umum pada 17 April 2019.

Spanduk berbagai ukuran, baliho, dan lainya terpampang di kanan-kiri jalan protokol di Pulau Weh, Kota Sabang, Aceh. Alat kampanye politik ini juga terlihat di kawasan padat penduduk di pulau dengan ketinggian rata-rata 28 meter di atas permukaan laut itu.

Gambar-gambar yang berjejeran di jalan berbukit naik-turun nan berkelok di pulau seluas 122,13 kilometer per segi itu menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan. Sabang, pulau yang dikelilingi Selat Malaka, Laut Andaman, dan Samudera Hindia, memang salah satu destinasi wisata di ujung Barat Indonesia itu.

(Baca: KPAI Minta Penyelenggara Kampanye Pilpres 2019 Sediakan Daycare)

Aneka spanduk itu berisi promosi tentang calon sejumlah anggota legislatif, seperti untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sabang, dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Juga mereka yang menjadi kandidat Dewan Perwakilan Rakyat RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta pasangan calon presiden 2019-2024.

“Saya datang kemari, dan melihat begitu banyak banner dengan nama, wajah yang berjilbab, dan nomor. Sepertinya akan segera diadakan pemilihan. Melihat itu semua, saya senang,” ujar Margo Dunton (52), wisatawan asal Australia ketika ditemui Antara di Pantai Gapang, Pulau Weh.

Semangat Pesta Demokrasi di Pulau Sabang

Sabang kerap mendapat julukan sebagai tempat “santai banget” karena dijadikan ruang untuk melepas penat. Namun hal itu tidak mengubah hiruk-pikuk persiapan pemilihan umum yang digelar serentak pada 17 April 2019.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menyebutkan Sabang merupakan daerah terluar yang memiliki pemilih paling sedikit dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 25.741 jiwa. Mereka tersebar di dua kecamatan dalam 18 gampong (desa). “Mereka menyalurkan hak suaranya untuk memilih 20 kursi DPRK Sabang dari 171 caleg di 104 tempat pemungutan suara di Kecamatan Suka Karya dan Sukajaya,” kata Ketua KIP Sabang Azman.

(Baca: Jelang Pilpres, Iklan Kampanye Jokowi Lebih Banyak dari Prabowo)

Ke-171 caleg itu berasal dari 12 partai politik. Dari jumlah itu,10 parpol untuk tingkat nasional, meliputi Demokrat, Gerindra, PKS, PAN, Nasdem, Golkar, PDI Perjuangan, PBB, Perindo, dan PPP. Sisanya dua parpol lokal, yakni Partai Aceh (PA), dan Partai Nasional Aceh (PNA).

Sebagian parpol di Sabang memilih tidak mendaftarkan caleg untuk tingkat DPRK, seperti Hanura, PKPI, PKB, Garuda, Partai Berkarya, dan PSI. Selain itu ada dua partai lokal yang tidak mendaftarkan wakilnya, yakni Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA) dan Partai Daerah Aceh (PDA).

“Kesulitan parpol di Sabang adalah mendapatkan caleg perempuan. Lebih banyak yang didaftarkan, tapi tidak memenuhi kuota. Seperti, cuma ada caleg lima orang dari seharusnya diisi 10 orang di satu parpol, dan cuma ada tujuh orang,” ujarnya.

Komisioner Pencalonan KIP Sabang, Muhammad Yani mengatakan pemilih yang tinggal di Pulau Weh bakal memilih 11 kursi DPRA dari 184 caleg di Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh 1, yakni Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar. Total ada 81 kursi DPRA diperebutkan dengan jumlah caleg 1.263 orang yang dicalonkan oleh 16 partai politik nasional dan empat partai politik lokal.

Lalu tujuh kursi DPR diperebutkan 105 caleg dari 16 parpol nasional di Sabang yang merupakan Dapil 1 Aceh bersama 15 kabupaten/kota. Daerah itu meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Pidie, dan Pidie Jaya.

Total ada 13 kursi DPR periode 2019-2024 yang diperebutkan oleh 193 caleg dari 16 parpol nasional. Dari jumlah itu, 88 caleg memperebutkan enam kursi DPR Dapil 2 Aceh di delapan kabupaten/kota, seperti Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Langsa, dan Aceh Tamiang. “Kalau jumlah DPD, ada 26 orang calon untuk seluruh Aceh,” ujar Yani.

Menurut Yani, partisipasi pemilih di daerah wisata bahari masih relatif rendah. Namun KIP setempat optimistis pada pemilu kali ini bisa melampaui target yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni 77,5 persen secara nasional.

(Baca: Sehari Sebelum Debat, Jokowi Kampanye di Sentul, Prabowo di Surabaya)

Pihaknya telah menggairahkan pesta demokrasi lima tahunan dengan membentuk 11 basis pemilih strategis, di antaranya pemilih pemula, pemilih muda, keluarga, perempuan, disabilitas, orang berkebutuhan khusus, kaum marjinal, komunitas, keagamaan, dan relawan demokrasi. “Mereka rutin keliling gampong, selama tiga bulan,” kata komisioner bidang SDM dan Partisipasi Masyarakat KIP Sabang Hendra Kurniawan.

Keuchik (Kepala Desa) Iboih, Iskandar juga optimistis berbagai tahapan pemilu, termasuk soasialisasi kepada pemilih, akan berjalan sukses. Pihaknya telah mensosialisasikan secara maksimal melalui panitia pemungutan suara di desanya yang memiliki tiga tempat pemungutan suara. Dalam pendataan pemilih juga dilakukan sangat hati-hati.

Adnan Hasyim (60), tokoh masyarakat Sabang mengabarkan bahwa tidak muncul suatu perbuatan negatif menjelang pelaksaan pencoblosan yang tinggal menghitung hari. Sehingga, masyarakat setempat diharapakan tidak apatis terhadap pemilu serentak ini walaupun jatuh pada hari Rabu yang bukan hari libur melaut bagi nelayan. “Jadi, kecil kemungkinan mereka yang tak hadir pada saat hari pencoblosan,” ujar Adnan yang juga Ketua Forum Keuchik se-Kota Sabang ini.

Muslim (56), nelayan karang di perairan objek wisata Pantai Kasih, Sabang, menyatakan akan meliburkan diri untuk tidak melaut di hari pencoblosan. Dia berharapan agar yang terpilih bisa bertindak adil dan mampu menyejahterakan nelayan.

Ia juga mengajak nelayan setempat, terutama bagi mereka yang masih enggan menggunakan hak suaranya, agar mendatangi TPS di desanya untuk menentukan pilihan. “Saya menyadari, walau punya satu suara, tapi bisa menentukan keberlangsungan negara ini,” katanya.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...