Minim Substansi, Jokowi dan Prabowo Tuai Kritik di Debat Kedua Capres
Anggota Kelompok Kerja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Khudori juga menyatakan hal senada. Menurut Khudori, belum ada elaborasi dari kedua capres bagaimana menghadapi tantangan pangan ke depan.
Sebab, Jokowi dan Prabowo tidak membahas langkah mereka terkait sistem produksi, distribusi, perdagangan, konsumsi, hingga stok pangan untuk membenahi masalah pangan di Indonesia. "Saya kira itu yang ditunggu-tunggu publik, tapi belum muncul," kata Khudori.
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai banyak pernyataan Jokowi dan Prabowo dalam debat kedua tidak relevan. Dia mencontohkan hal tersebut ketika membahas persoalan energi.
Fithra mengatakan, Jokowi dan Prabowo dalam tema tersebut lebih banyak membahas biodiesel. "Masalah energi kok jadi irelevan. Kenapa yang diomongin B-20, B-100? Bukan itu," kata Fithra.
Menurut Fithra, sumber energi baru terbarukan (EBT) tidak hanya berasal dari biodiesel. Seharusnya Jokowi dan Prabowo membahas sumber EBT lainnya, seperti solar cell, minihidro, hingga geothermal. "Padahal 2020 ini terbuka windows of opportunity-nya. Kita punya keunggulan itu asal pemerintah mau care investasi di sana," kata Fithra.
(Baca: Debat Kedua, Jokowi dan Prabowo Diminta Paparkan Strategi Dorong EBT)