Jawab Tudingan Prabowo, Menperin: Setiap Presiden Pasti Berutang
(Baca: Disebut Prabowo Sebagai Pencetak Utang, Kemenkeu Ungkapkan Kekecewaan)
Sebelumnya, Prabowo kembali membahas soal utang pemerintah dalam orasinya di acara Deklarasi Nasional Aumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, di Jakarta, Sabtu (26/1) lalu. Ketua Umum Gerindra tersebut mengatakan utang Indonesia terus menumpuk.
Bila diibaratkan dengan penyakit, stadiumnya sudah cukup lanjut alias sudah lumayan parah. “Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," kata Prabowo.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), utang pemerintah pusat tercatat sebesar Rp 4.418,3 triliun pada akhir 2018. Ini artinya, utang bertambah Rp 1.809,52 triliun dari posisi akhir 2014. Lonjakan utang menjadi sorotan dalam beberapa tahun belakangan hingga Kemenkeu, dan secara khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun berulang kali memberikan penjelasan.
Secara rinci, utang pemerintah pusat tercatat sebesar Rp 2.608,78 triliun pada akhir 2014, bertambah menjadi Rp 3.165,13 triliun pada akhir 2015, kemudian bertambah lagi menjadi Rp 3.515,46 triliun pada akhir 2016, lalu menjadi Rp 3.999,25 triliun pada 2017. Pada 2018, utang pemerintah mencapai Rp 4.418,3 triliun dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 29,98%.
(Baca: Jawab Faisal Basri, Sri Mulyani Sebut Beban Bunga Utang Masih Logis)