Minim Data saat Debat, Jokowi dan Prabowo Dikritik Tak Maksimal

Ameidyo Daud Nasution
18 Januari 2019, 20:32
Debat Capres I 2019
Arief Kamaludin | Katadata
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saling serang dalam debat perdana Pilpres 2019. Dalam segmen kedua, Jokowi dan Prabowo saling menimpali mengenai isu penegakan hukum.

Pengamat politik PARA Syndicate FS Swantoro mengatakan, dengan adanya kisi-kisi pertanyaan, seharusnya kedua paslon dapat menyampaikan visi-misi dengan lebih mendalam. Namun, dalam debat perdana kemarin tidak ada hal baru yang diangkat oleh Jokowi maupun Prabowo. "Kemarin masih kurang terlihat," kata dia.

Sementara itu, Deputi Direktur PARA Syndicate Ari Nurcahyo, memberi nilai tujuh untuk Jokowi dan enam untuk Prabowo dalam debat kemarin. Ia menilai kedua paslon belum berhasil mengelaborasi visi-misi dalam debat tersebut. Meskipun ada kemiripan dari visi-misi kedua paslon, Jokowi lebih menekankan kepada kemajuan pembangunan Indonesia sedangkan Prabowo pada pemerataan keadilan dan kemakmuran.

Jokowi dinilai belum mampu mengelaborasi pondasi ideologis Pancasila juga soal tumpang-tindih hukum dan peraturan. Adapun Prabowo kurang dapat memanfaatkan debat untuk menjawab isu-isu yang beredar di masyarakat terkait kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Pengamat komunikasi dan media PARA Syndicate Bekti Waluyo menganggap debat pertama ini layaknya edisi mencicipi makanan. Dia berharap, dalam debat berikutnya tim kedua paslon segera mengkoordinasikan visi dan misi lebih tajam kepada kedua calon agar debat berlangsung menarik. "Karena sebagai event, ini masih jauh dari harapan," kata Bekti.

(Baca: Timses Sebut Prabowo Terlalu Santun dalam Debat Perdana)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...