Biayai Akuisisi Freeport, Inalum Jual Obligasi Global Berbunga Tinggi

Hari Widowati
8 November 2018, 19:07
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Ia mengatakan, kupon obligasi global Inalum bukan lebih mahal dibandingkan obligasi global sejenis yang diterbitkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pasalnya, pada waktu penerbitan dilakukan, yield obligasi pemerintah yang menjadi acuan sedang tinggi. Oleh karena itu, Ariawan menilai penerbitan obligasi global Inalum ini bisa dikatakan berhasil karena menarik banyak investor asing untuk masuk ke instrumen tersebut.

Associate Director Research & Investment Division PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan, saat ini imbal hasil obligasi global pemerintah dalam dolar AS memang tengah berada di posisi tertinggi, yakni 5,5% untuk obligasi pemerintah tenor 10 tahun dalam dolar AS. "Tentu Inalum harus mengeluarkan kupon yang tinggi agar menarik minat investor," ujarnya kepada Katadata.co.id.

Pada akhir Oktober lalu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerbitkan obligasi global senilai total US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun. PLN menerbitkan global bond tersebut dalam tiga seri. Seri pertama memiliki nilai pokok US$ 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan dan tingkat bunga 5,375%. Seri kedua dengan nilai pokok US$ 500 juta dan tenor 30 tahun 3 bulan memberikan kupon 6,25%. Adapun seri ketiga dengan nilai pokok 500 juta euro memiliki tenor 7 tahun dan bunga 2,875%.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) juga menerbitkan obligasi global senilai US$ 750 juta atau sekitar Rp 11 triliun. Obligasi tersebut hanya diterbitkan dalam satu tenor, yakni 30 tahun dengan kupon 6,5%. Obligasi global Pertamina juga kelebihan permintaan sebanyak 1,2 kali.

(Baca: Pemerintah dan 3 BUMN Kakap Tawarkan Obligasi Global Rp 165 Triliun)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...