Tumbuh Dua Digit, Bekraf Fokus Kembangkan Potensi Industri Film

Desy Setyowati
13 September 2018, 12:47
Bioskop
Katadata

Selain itu, Bekraf bersama Rumah Sinema melakukan survei terhadap 2 ribu responden terkait segmentasi dan pengambilan keputusan masyarakat untuk menonton film. Dari survei tersebut, 59% penonton merupakan mahasiswa jenjang pendidikan Strata-1 (S1) dan 33% siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Lalu, 43% penonton di bioskop pendapatan berpendapatan Rp 1 juta-Rp 5 juta. Kemudian, 85% responden mengaku menonton di bioskop hingga dua kali sebulan. Bahkan, 1% responden menonton di bioskop hingga enam kali dalam sebulan.

(Baca: MNC Studios Targetkan Dana IPO hingga Rp 1,01 Triliun)

Ada beberapa hal yang memengaruhi seseorang menonton film. Di antaranya komunikasi pemasaran; sumber informasi; rekomendasi dari orang sekitar atau sosial media; genre film; nama dan popularitas sutradara; sekuel film; asal negara film; popularitas pemain; karya adaptasi novel; alur; lokasi; akting dan musik; konten yang dihindari seperti kekerasan dan seks; animasi dan efek visual; tiga dimensi; serta, jadwal pemutaran film.

Selain bioskop, pilihan kegiatan menonton semakin banyak seperti program televisi, televisi berbayar, situs gratis, layanan internet berbayar, bioskop alternatif, peer sharing, dan festival film. Alhasil, ada tantangan pembajalan di industri ini. "Kami membentuk satuan tugas (satgas) anti pembajakan, bekerja sama dengab aparat berwenang," kata dia.

Ketua Pembiayaan Fimm dari Badan Perfilman Indonesia (BPI) Agung Sentausa menambahkan, diskusi dengan investor ini penting untuk membangun ekosistem di industri ini. "Kegiatan ini sangat penting untuk mulai mengembangkan investasi, khususnya pada ekosistem bisnis film," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...