Koalisi Pendukung Jokowi Bakal Bertambah, PAN Akan Bergabung?

Dimas Jarot Bayu
7 Agustus 2018, 16:48
Ketum PAN Zulkifli Hasan
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa koalisi pendukung Presiden Joko Widodo akan bertambah satu partai. Bila bertambah satu, maka jumlah pengusung Jokowi dalam Pilpres 2019 menjadi sepuluh partai.

"Insya Allah kata teman-teman sekretaris jenderal (partai koalisi) bisa jadi sepuluh," kata Hasto saat mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (7/8).

(Baca juga: Jelang Pendaftaran Pilpres, PAN Masih Penjajakan ke Kubu Jokowi

Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, koalisi pendukung Jokowi membuka kemungkinan adanya partai baru untuk bergabung. Koalisi pendukung Jokowi, lanjutnya, terus melakukan komunikasi dengan beberapa partai lain, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Bahkan, Arsul menilai komunikasi berlangsung secara intensif. "Bisa kayak orang makan obat kok, bisa teleponan sehari tiga kali," kata Arsul.

Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding memberi sinyal kemungkinan PAN yang akan sefera bergabung. "Misalnya teman-teman PAN itu kami sangat terbuka," kata Karding.

(Baca juga: Kerucutkan Dua Cawapres, Gerindra Harap Koalisi PAN dan PKS Solid)

Koalisi pun percaya jika nantinya konfigurasi tak akan berubah jika ada partai baru yang bergabung di koalisi. Hanya saja, Arsul memberi syarat agar partai tersebut dapat menyesuaikan dengan kultur koalisi.

Arsul juga meminta agar partai yang baru akan bergabung tidak mensyaratkan adanya pembagian kekuasaan, baik posisi cawapres maupun menteri. "Kalau ada partai baru masuk kemudian menuntut, 'saya baru mau masuk kalau saya dapat portofolio sekian-sekian', nah itu yang kami keberatan," kata Arsul.

Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate menilai kerja sama politik masih dimungkinkan hingga saat terakhir pendaftaran Pilpres. Hanya, Johnny meminta agar partai yang mau bergabung dengan koalisi Jokowi tak meminta mahar.

"Tak ada tawar-tawar. Tanpa mahar tanpa syarat," kata Johnny.

(Baca juga: PKS Gelar Sidang Majelis Syuro Bahas Cawapres 2019)

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan masih membuka peluang berkoalisi mendukung calon presiden petahana. Menurut Saleh, pihaknya belum menentukan arah koalisi dalam Pilpres 2019 secara resmi sehingga masih terbuka mendukung Jokowi.

Saleh pun mengakui jika PAN masih berkomunikasi dengan PDIP terkait arah koalisi, dalam rangka penjajakan. "Koalisi belum terbangun, arahnya masih bisa ke sana dan kemari," kata Saleh ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (6/8).

Saleh mengatakan, arah koalisi PAN baru akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Dalam perhelatan tersebut, PAN akan mendengar aspirasi pengurus di seluruh wilayah, tokoh partai, hingga masyarakat.

PAN menunda perhelatan Rakernas yang rencananya diadakan pada 6-7 Agutus menjadi bergeser menjelang masa penutupan pendaftaran capres-cawapres. Masa pendaftaran akan selesai pada 10 Agustus 2018 pukul 24.00 WIB. "(Rakernas) dalam waktu dekat ya," kata Saleh.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...