Gerindra Lobi PKS Cegah Hengkang dari Koalisi Pilpres 2019

Dimas Jarot Bayu
11 Juli 2018, 18:57
Prabowo Subianto
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai memberikan hak suara dalam Pilgub Jawa Barat 2018. Kampanye Prabowo dianggap mendongkrak suara Sudradjat-Syaikhu.

Sebelumnya, Tifatul sempat mengancam bakal pecah kongsi jika Gerindra tak memilih cawapres Prabowo dari PKS. Alasannya, PKS sudah cukup setia mendampingi Gerindra sejak Pilpres 2014.

(Baca juga: PKS Harap Gerindra Ikut Dukung Duet Anies-Aher di Pilpres 2019)

Menurut Tifatul, PKS tak mau hanya jadi penggembira saja dalam Pilpres 2019. "Kalau kami disuruh dukung-dukung saja, mungkin tidak? Mungkin kami lebih baik jalan masing-masing saja," kata Tifatul.

PKS beralasan telah memperjuangkan Anies dengan susah payah ketika Pilkada DKI 2017. "Perjuangan menjadi Gubernur DKI sudah susah. Makanya lebih baik capres saja sekalian," kata Ketua Departemen Politik PKS Pipin Sofyan.

Jika keinginan tak terpenuhi, PKS membuka opsi keluar dari koalisi bersama Gerindra. Hanya saja, dia menyatakan PKS tak akan mengalihkan dukungannya kepada Jokowi.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai ancaman hengkang merupakan cerminan harapan kader partai, meski bukan keputusan PKS. Menurut Mardani, keputusan tertinggi untuk menetapkan koalisi dan pasangan calon dalam Pilpres 2019 tetap berada di tangan Majelis Syuro PKS.

"Hingga saat ini Majelis Syuro tetap berprinsip menjaga hubungan harmonis dengan Gerindra," kata Mardani.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...