Ikuti Jejak Gus Dur, Kunjungan Yahya Staquf ke Israel Tuai Kontroversi

Ameidyo Daud Nasution
Oleh Ameidyo Daud Nasution - Yuliawati
13 Juni 2018, 14:07
Presiden Jokowi melantik Yahya Staquf sebagai Wantimpres
www.setkab.go.id
Yahya C, Staquf usai dilantik sebagai anggota Wantimpres, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5).

Pengamat masalah Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Doktor Yon Machmudi mengatakan kunjungan Yahya  ke Israel diduga melukai perasaan warga Palestina.

"Dengan kunjungan itu, Israel akan mendapatkan manfaat jauh lebih besar dan dapat diklaim sebagai keberhasilan diplomasi negara tersebut," kata Yon dikutip dari Antara.

Kementerian Luar Negeri Palestina pun mengecam kedatangan Yahya. "Partisipasi dalam acara seperti itu merupakan pukulan bagi Palestina dan Yerusalem, serta RI sebagai negara Islam terbesar di dunia yang menyelenggarakan KTT OKI Luar Biasa ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif pada 2016 dan Konferensi Internasional tentang masalah Yerusalem pada 2015 dan yang selalu membela Yerusalem dan isu-isu Palestina," bunyi siaran pers Kemlu Palestina.

Kecaman juga datang Organisasi Islam di Palestina, Hamas. "Kami menghargai sikap bersejarah Indonesia yang selama ini mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan. Kami juga mengecam tindakan tercela yang bukan hanya merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan pengorbanan mereka, tetapi juga bagi rakyat Indonesia yang sudah memiliki sejarah panjang dalam mendukung Palestina," demikian pernyataan Hamas.

Kontroversi ini membuat PBNU mau pun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi bahwa kunjungan Yahya merupakan urusan pribadi. 

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menegaskan, kehadiran Gus Yahya di AJC Global Forum atas nama pribadi, bukan atas nama PBNU.

Said menegaskan bahwa sikap NU terhadap bangsa Palestina tidak akan berubah. NU akan terus mendukung kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina dari penindasan Israel.

“Adapun sikap NU, dari dulu, sekarang, dan seterusnya akan selalu berpihak kepada Palestina,” kata Said, dikutip dari situs resmi NU.

Presiden Jokowi menyebut Yahya yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, berkunjung  ke Israel tidak terkait dengan pekerjaan diplomatik dengan Indonesia. 

Jokowi mengatakan Yahya hadir ke Israel sebagai pembicara dalam suatu acara dan bermaksud memberikan dukungan kepada Palestina. Namun, Jokowi belum mendapatkan laporan detail hasil kunjungan tersebut. 

"Intinya memberikan dukungan kepada Palestina," kata Jokowi di Istana Bogor, Selasa (12/6).

Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi memastikan komitmen Indonesia mengenai kemerdekaan Palestina tetap jelas dan menjadi prioritas pemerintah. Bahkan hal ini akan diperkuat dengan status Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai 2019 mendatang.

"Tidak ada perubahan keberpihakan Indonesia terhadap perjuangan Palestina," kata Retno.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...