Kapasitas Terpasang Pembangkit Panas Bumi Indonesia Lampaui Filipina

Anggita Rezki Amelia
27 April 2018, 20:10
Panas Bumi Geothermal
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain itu, Kementerian ESDM mencatat kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) hingga kuartal I 2018 mencapai 307 MW dari target 515 MW. Sedangkan kapasitas terpasang PLT Bioenergi sepanjang tiga bulan terakhir mencapai 1.839,5 MW, yang targetnya 1.881 MW.

Rida mengatakan pembangkit EBT yang terbangun tahun ini ikut membantu menurunkan kadar emisi karbon dioksida (CO2). Sepanjang kuartal I 2018, penurunan emisi CO2 sudah mencapai 40 juta ton CO2, sedangkan targetnya 35,6 juta ton CO2.

Sementara itu capaian produksi bahan bakar nabati (BBN) selama kuartal I 2018 sebesar 0,90 juta kilo liter (KL), Angka ini masih lebih rendah dari target tahun ini sebesar 3,92 juta KL.

Rida pun khawatir produksi BBN bisa turun lantaran adanya isu sawit di negara-negara Eropa yang bisa berdampak terhadap kinerja ekspor sawit dari Indonesia. Padahal sawit salah satu penyumbang devisa. "Ini karena isu sawit di Uni Eropa. Pak luhut sudah ke sana  untuk beri dukungan," kata dia.

Sementara itu capaian investasi EBT kuartal I 2018 sudah mencapai US$ 294 juta, atau di bawah target US$ 2,01 miliar. Perinciannya panas bumi sebesar US$ 1,21 miliar. Kemudian aneka EBT US$ 718 juta, disusul investasi bioenergy US$ 72 juta dan terakhir US$ 5 juta  berasal dari investasi konservasi energi.

Adapun terkait serapan anggaran, Rida mengatakan hingga kuartal I 2018 serapan anggaran sektor EBTKE sudah mencapai 16,26% dari pagu anggaran tahun ini atau sekitar Rp 280 miliar. Pagu anggaran tahun ini untuk EBTKE sebesar Rp 1,72 triliun.

Rida berharap pada kuartal ke depan serapan anggaran akan lebih tinggi. Ini seiring dengan adanya pekerjaan pengadaan untuk beberapa proyek EBT yang bisa mendongkrak serapan anggaran.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...