Johannes Marliem Memulai Proyek e-KTP Lewat Tersangka Andi Narogong

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Dimas Jarot Bayu
12 Agustus 2017, 12:29
johannes marliem
twitter @johannesmarliem

Pertemuan Johannes dengan para pejabat Kementerian Dalam Negeri memudahkannya memenangkan tender. Panitia lelang proyek e-KTP membuat syarat spesifikasi mesin AFIS atau fingerprint untuk mengecek kebenaran identitas. Hasil lelang pun menentukan AFIS L-1 menjadi pemenang tender.

(Baca: Jaksa Jelaskan Fakta Keterlibatan Setya Novanto dalam Korupsi e-KTP)

Untuk memperlancar bisnisnya di proyek e-KTP, Johannes tak segan menghamburkan banyak uang menyuap para pejabat.  Diah Anggraini mengakui menerima uang US$ 500 ribu atau setara Rp 6,6 miliar dalam nilai mata uang saat ini. Jumlah tersebut diberikan Andi lewat dua kali penyerahan. Saat menyerahkan uang yang kedua kali, Andi datang berkunjung ke rumah Diah bersama Johannes.

Terdakwa Sugiharto juga mengakui menerima uang US$ 200 ribu atau setara Rp 2,6 miliar dari Johannes yang diberikan melalui kaki tangan Sugiharto di mal Grand Indonesia, Jakarta. Selain itu Sugiharto mengakui menerima US$ 20 ribu atau setara Rp 267 juta dari Johannes melalui Husni Fahmi.

Sugiharto menggunakan uang tersebut untuk membeli sebuah mobil Honda Jazz Nomor Polisi B 1779 EKE yang kemudian diserahkan kepada KPK.

Johannes menjadi sosok yang istimewa karena mengklaim memiliki rekaman percakapan selama proyek itu berjalan. Penyidik KPK pun pernah mengunjungi kediamannya di Amerika Serikat untuk kepentingan mengumpulkan barang bukti.

Johannes juga disebut pernah bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto, Andi Narogong dan peserta konsorsium Irvanto Hendra Pambudicahyo. Irvanto yang juga keponakan Setya Novanto, membantah informasi tersebut.

(Baca: Terseret Kasus e-KTP, Keponakan Setnov Dicegah KPK ke Luar Negeri)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...