Demi Tingkatkan Energi Baru, Pengusaha Minta Pembatasan BBM

Image title
15 Maret 2017, 15:22
Surya EBT
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Teknisi melakukan perawatan instalasi panel listrik tenaga surya di Hotel Wujil, Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (30/10/2016)

Penyebab mahalnya pengembangan energi baru terbarukan karena permintaan masih rendah. Selain itu, energi baru terbarukan mengharuskan perusahaan memperbarui teknologi produksi yang digunakan supaya sesuai. (Baca: Pemerintah Buat Aturan Patokan Tarif Energi Baru Terbarukan)

Kedua, adalah pendanaan untuk meriset energi terbarukan. Pemerintah seharusnya memberikan dukungan untuk membiayai riset dan membuat peraturan yang mendukung investasi pengembangan energi baru terbarukan. Dua yang paling memungkinkan saat ini adalah pengembangan biogas dan limbah skala mikro.

Ketiga, dukungan perbankan juga sangat diharapkan dalam pengembangan energi terbarukan. Dunia usaha meminta agar pihak otoritas keuangan memberikan alokasi kredit khusus yang menarik. “Di masa depan, kami perlu mempertimbangkan anggaran tambahan, seperti Malaysia misalnya, dengan menyumbangkan satu persen dari biaya listrik,” kata Donny.

(Baca: Gaet Investor, Pemerintah Pangkas Izin Energi Terbarukan)

Selain ketiga persoalan tersebut, ada banyak tantangan lainnya, seperti kesulitan dalam pengadaan lahan, proses perizinan, tata ruang yang tumpang tindih hingga data dan informasi yang terbatas. Masalah-masalah seperti ini yang menyulitkan pembangunan energi terbarukan di Indonesia, walaupun sebenarnya semua pihak telah memiliki tujuan dan orientasi yang jelas bagi pengembangan energi di masa depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...