Swedia Minati Pembangkit Tenaga Air dan Angin di Indonesia Timur

Anggita Rezki Amelia
17 Februari 2017, 18:53
Pembangkit Listrik Tenaga Air, Kracak, Bogor
Arief Kamaludin|KATADATA

Di tempat yang sama,  Ibrahim Baylan mengatakan salah satu alasan yang membuat negaranya tertarik berinvestasi di sektor EBT, yakni mengenai komitmen negaranya untuk melaksanakan perjanjian iklim di Paris (Conference of Parties/COP) ke-21. "Hari ini kami memiliki pangsa tertinggi energi terbarukan di Uni Eropa, pada saat yang sama kita memiliki harga terendah di Uni Eropa," kata dia.

Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia ini, Ibrahim juga membawa16 perusahaan di sektor lainnya. Alasannya Indonesia merupakan wilayah yang menarik untuk berinvestasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama.

Program kerjasama pertama antara Indonesia dan Swedia bernama Initiative for Sustainable Energy Solutions (INSISTS), yang dimulai tahun 2013. INSIST adalah pusat keunggulan yang dibentuk oleh Dewan Energi Nasional (DEN) bekerjasama dengan Swedish Energy Agency (SEA).

Selain itu ada proyek Sustainable Energy Solution for Balikpapan City; Payakumbuh Sustainable Waste Management serta Denpasar and Yogyakarta Landfill Project. Studi kelayakan untuk proyek di kota Payakumbuh dan Balikpapan sudah selesai pada bulan November 2016. Hasilnya sedang dikaji Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM.  (Baca: DPR Desak Pemerintah Cantumkan Tenaga Nuklir ke Rencana Kerja PLN)

Kerja sama Indonesia-Swedia lainnya yang telah menghasilkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang terletak di Tempat Pembuangan Akhir Kawatuna, Palu pada tahun 2015. PLTBg ini memiliki kapasitas sebesar 50 KW. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...