Pekan Depan, Pertamina Uji Coba Minyak Asal Iran di Kilang Cilacap
PT Pertamina (Persero) bersiap melakukan uji coba minyak mentah asal Iran untuk memasok kilang minyak di Cilacap. Proses uji coba tersebut sempat tertunda dari jadwal semula pada kuartal III tahun lalu.
Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero) Daniel Purba mengatakan, minyak asal Iran untuk uji coba pasokan Kilang Cilacap akan tiba di Indonesia pada pekan depan, tepatnya 19 Februari mendatang. Kepastian itu diperoleh setelah adnaya proses pemuatan (loading) minyak ke kapal pada 4 Februari lalu.
Jadi, saat ini minyal asal Iran itu tengah dalam perjalanan menuju Indonesia. "Setelah sampai (di Kilang Cilacap), uji coba akan dilakukan selama dua minggu," katanya di Jakarta, Selasa (7/2).
Daniel merinci, setelah dilakukan uji coba maka Pertamina akan mengevaluasi hasil olahan minyak asal Iran itu di Kilang Cilacap. Evaluasi meliputi kajian aspek teknis, dampak pengolahan minyak terhadap kilang, serta kualitas produk yang dihasilkan.
"Khususnya mengenai bagaimana kualitas minyaknya terhadap produk lubricant, nanti kami evaluasi," ujar dia. (Baca: Uji Coba Minyak Iran di Kilang Cilacap Terhambat Proses Negosiasi)
Sekadar informasi, pembelian minyak mentah dari Iran tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama Pertamina dan Iran. Ini merupakan buah hasil kunjungan Pemerintah Indonesia dan Presiden Joko Widodo saat melawat ke Iran pada akhir tahun lalu.
Pada tahap awal, Iran akan mengirimkan satu kargo minyak jenis Iranian Light Crude dengan volume sebesar satu juta barel. Nilai kontrak uji coba minyak itu berkisar US$ 50 juta, dengan asumsi harga minyak sebesar US$ 50 per barel.
Sebagai gambaran, sebelumnya Pertamina menargetkan bisa memulai uji coba minyak asal Iran pada kuartal III tahun lalu. Namun, rencana belum bisa terealisasi lantaran proses negosiasi antarkedua belah pihak belum selesai.
Selain kerja sama pembelian minyak mentah, Iran sepakat memasok elpiji ke Indonesia. Pertamina berencana mendatangkan 12 kargo elpiji dari Iran pada tahun ini. Total volumenya 600 ribu metrik ton (MT).
Daniel mengatakan, proses pengiriman kargo elpiji dari Iran juga telah berjalan. "Saat ini sudah satu kargo," kata dia.
(Baca: Pertamina - Saudi Aramco Bikin Perusahaan Patungan Kilang Cilacap)
Bahkan, menurut Daniel, Pertamina akan kembali mengimpor elpiji tahun depan. Elpiji itu didatangkan dari Amerika Serikat. Namun, pembicaraan mengenai impor elpiji itu belum final. "Kami sudah bangun komunikasi dengan beberapa perusahaan yang bisa memasok elpiji dari Amerika ke Asia Pasifik, lagi kami pelajari," katanya.