Buntut Kasus Emirsyah, Garuda Gencarkan Renegosiasi dengan Rolls Royce

Miftah Ardhian
24 Januari 2017, 14:47
Garuda Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Garuda Indonesia

Dengan berbagai upaya itu, Arif mengklaim, Garuda dapat melakukan efisiensi sebesar US$ 200 juta pada tahun ini. Target efisiensi ini lebih tinggi dari tahun lalu yakni US$ 170 juta.

(Baca juga:  Selain Garuda, Proyek Listrik PLN Tersangkut Dana Suap Rolls-Royce)

Menurut Arif, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berpesan agar management Garuda meningkatkan integritasnya dalam mengelola maskapai nasional ini. Prinsip Good Corporate Governance (GCG) juga harus terus diutamakan karena Garuda juga merupakan perusahaan publik, di mana kasus suap dapat mengganggu nilai saham yang dimilikinya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar (ESA) sebagai tersangka kasus suap terkait pembelian mesin pesawat Airbus A330 buatan Rolls Royce.

Selain Emirsyah, KPK juga menetapkan status tersangka pada Soetikno Soedardjo. Soetikno yang merupakan Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd. Soetikno diduga menjadi perantara suap dari Rolls Royce pada Emirsyah.

(Baca juga: Emirsyah Terseret Suap Rolls-Royce)

Suap untuk Emirsyah diduga diberikan dalam bentuk uang dan barang. “Dalam bentuk uang ESA menerima uang setara Rp 20 miliar, dalam mata uang Euro € 1,2 juta dan US$ 180 ribu. Adapun suap yang diterima ESA dalam bentuk barang tersebar di Singapura dan Indonesia dengan nilai US$ 2 juta.” Kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, Di Gedung KPK, Kamis (19/1) lalu.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...