Jokowi Perintahkan Harga BBM di Papua dan Jawa Harus Sama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pertamina (Persero) mencari solusi agar harga bahan bakar minyak yang dijual di Papua bisa sama dengan di Pulau Jawa. Hal ini ditegaskan Jokowi dalam kunjungannya ke Papua, Senin (17/10).
Kehadiran Jokowi di Papua adalah untuk meresmikan program satu harga BBM di seluruh Indonesia. Dia menjelaskan bahwa program ini harus dilakukan, mengingat selama ini masih terjadi ketidakadilan dalam harga BBM. (Baca: Distribusi Panjang, Harga BBM di Papua Tiga Kali Lebih Mahal)
Jokowi menjelaskan bahwa harga BBM di Pulau Jawa hanya sekitar Rp 7.000 per liter. Sementara di Papua harganya mencapai Rp 100.000 per liter. "Saya tidak bisa seperti itu. Kalau di (wilayah) barat dan tengah (Rp. 7.000 per liter), ya di sini (Papua) harusnya sama harganya,” ujar Presiden dalam keterangannya saat berkunjung ke Papua, Senin (17/10).
(Baca: Harga BBM di Maluku dan Papua Bisa Turun Tahun ini)
Upaya untuk menyamakan harga BBM di Papua dan Papua Barat dengan wilayah lainnya di Indonesia tidaklah mudah. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kepada Jokowi bahwa jika harga jual BBM di Papua Rp 7.000 per liter, maka Pertamina akan rugi besar.
Menanggapi alasan ini, Jokowi pun meminta Dwi untuk mencari solusinya dan mewujudkan target satu harga BBM seluruh wilayah Tanah Air. Dia mengatakan menciptakan harga yang sama ini bukanlah perkara untung dan rugi Pertamina. (Baca: Berkat Efisiensi, Laba Pertamina Semester I Melonjak 221 Persen)
Dengan kesamaan harga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khusus untuk wilayah Papua, dampaknya hal ini bisa menggerakkan roda perekonomian. Jika harga BBM murah, masyarakat Papua bisa menikmati listrik, bahkan bisa berlebih. Industri pun akan tergerak untuk masuk ke daerah tersebut.
Tidak hanya harga BBM, Jokowi juga memerintahkan agar pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia dipercepat. Dia mengatakan walau di daerah tersebut medannya berat, hasil pemantauannya pembangunan proyek infrastruktur di Timur Indonesia masih dapat dikatakan lancar, sehingga diharapkan dapat diselesaikan pada 2019.
(Baca: Turunkan Harga BBM, Pertamina Ditugasi Bangun Tangki di Papua)
"Saya kira tidak hanya Papua di wilayah Timur (Indonesia), kami ingin memberikan perhatian wilayah Timur, Tengah, dan Barat, pada posisi kira-kira sama. Baik di infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan nanti di sisi pertumbuhan industri," kata Presiden Jokowi.