Tim Lintas Kementerian Kaji Ulang Harga Gas Hulu untuk Industri

Anggita Rezki Amelia
15 Agustus 2016, 18:24
Pipa gas
Katadata

Rapat koordinasi itu juga membahas usulan penambahan daftar industri yang bisa menikmati penurunan harga gas. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan menambahkan tiga sektor lain untuk mendapatkan rekomendasi pemotongan harga gas. Ketiga industri itu, yaitu industri pulp dan kertas, industri makanan dan minuman serta industri tekstil dan alas kaki. (Baca: Penurunan Harga Gas Terganjal Daftar dari Menteri Perindustrian)

Menteri BUMN Rini Soemarno juga menambahkan sektor lain yang membutuhkan potongan harga gas adalah industri farmasi. “Kami tidak punya bahan baku obat-obatan, mungkin itu salah satu yang perlu ditambahkan,” ujar dia.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengusulkan agar ada pembentukan tim khusus untuk membahas ini. Tim ini terdiri dari perwakilan Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian dan SKK Migas untuk pembahasan harga gas industri secara lebih mendalam.

Darmin menargetkan kajian ini selesai dalam waktu sepekan. “Seminggu dari sekarang, kami ketemu lagi. Penyelesaian ini harus agak cepat, tidak boleh berlarut-larut,” kata dia.  

Berdasarkan data SKK Migas, harga gas di Jawa Timur sekitar US$ 8,01-8,05 per mmbtu dan Jawa bagian Barat di kisaran USD 9,14-9,18 per mmbtu. Sedangkan harga untuk wilayah Sumatera bisa mencapai USD13,90-13,94 per mmbtu. (Baca: Aturan Terbit, Diskon Harga Gas Bumi Dinikmati Tujuh Industri)

Dibandingkan dengan harga gas di negara-negara lain, harga gas di Indonesia tiga kali lipat lebih mahal. Beberapa negara lain seperti Jepang, Korea Selatan dan Cina, patokan harga gas hanya sekitar USD 4-4,55 per mmbtu. “Di Sumatera Utara harga gasnya USD 13,9 per mmbtu, tidak masuk akal itu”,  ujar Darmin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...