Hadapi 3 Risiko, BP: Permintaan Minyak Masih Bisa Naik 1 Persen

Maria Yuniar Ardhiati
12 Februari 2016, 16:52
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA

BP melihat peningkatan pendapatan dan bertambahnya jumlah penduduk dunia di masa depan merupakan kunci pendorong pertumbuhan permintaan energi. Populasi dunia diperkirakan mencapai sekitar 8,8 miliar orang pada 2035. Ini artinya ada tambahan 1,5 miliar orang yang membutuhkan pasokan energi. Di periode yang sama, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan naik lebih dari dua kali lipat, dengan kontribusi dari Cina dan India terhadap lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi dunia.

Karena itulah, secara rata-rata hingga 2035 mendatang, BP memperkirakan permintaan dunia terhadap energi tumbuh 1 persen per tahun. Alhasil, pasar minyak dunia akan menemukan keseimbangan kembali, setelah rendahnya harga memicu permintaan sekaligus meredam penawaran. Pada 2035, kebutuhan dunia terhadap minyak diprediksi naik 20 juta barel per hari menjadi 112 juta barel per hari.

Peningkatan permintaan ini datang dari negara-negara berkembang, yang dominasi oleh Cina dan India. Selain itu, meski dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi gas melemah, BP yakin di masa mendatang tercipta pertumbuhan. Dalam rentang 2015-2030, permintaan gas dunia diperkirakan naik 1,8 persen per tahun.

(Baca: Terus Turun, Harga Minyak Mendekati Level US$ 20-an)

Namun, International Energy Agency (IEA) berpandangan lebih pesimistis terhadap industri migas saat ini. Badan energi internasional ini memperkirakan surplus minyak dunia akan melonjak tajam. Apalagi, ada tambahan pasokan minyak dari Iran dan Irak. Hal ini akan menyebabkan harga minyak terus tertekan.

Seperti dilansir Bloomberg, Selasa lalu (9/2), IEA memperkirakan kelebihan pasokan minyak dunia tahun ini rata-rata 1,75 juta barel per hari. Perkiraannya lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada bulan lalu yang sebesar 1,5 juta barel per hari. Penyebabnya, produksi dari 13 negara anggota OPEC naik 280 ribu barel per hari menjadi 32,63 juta barel per hari. Artinya, ada kelebihan pasokan 900 ribu barel per hari.

(Baca: Harga Minyak Rendah Menguntungkan Negara Net-importir?

Tak seperti BP yang optimistis dengan pertumbuhan permintaan, IEA memangkas proyeksi permintaan minyak dunia tahun ini, yaitu 100 ribu barel minyak per hari lebih rendah dari tahun lalu. Dengan demikian, pertumbuhan permintaan minyak dunia tidak berubah dari 2015 yaitu sebesar 1,2 juta barel per hari. Ini lebih rendah dibandingkan pencapaian pertumbuhan permintaan minyak selama lima tahun terakhir, yaitu rata-rata 1,6 juta barel per hari.

Halaman:
Reporter: Maria Yuniar Ardhiati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...