Lifting Minyak Tujuh Kontraktor Lebih Rendah dari Target 2016

Safrezi Fitra
6 Januari 2016, 19:53
skk migas
Arief Kamaludin|KATADATA
skk migas

Dari 7 KKKS tersebut, PT Pertamina EP Indonesia yang terlihat turun secara signifikan. Dalam APBN 2016 jumlah lifting yang dibebankan kepada Pertamina berkisar 104.420 bph, tapi dalam WP&B yang telah disetujui hanya akan mampu mencapai  98.510 bph.

Menurut Amien salah satu faktor yang membuat rencana lifting tujuh KKKS tersebut tidak sesuai target adalah harga minyak dunia yang rendah.  Selain itu kondisi sumur yang sudah tua dan tidak mampu untuk digenjot lagi produksinya. (Baca: Lifting Tak Tercapai, Penerimaan Negara Hanya US$ 13,2 Miliar)

“Harus ada sumur-sumur baru yang dibor. Jika ingin lifting bertambah, maka sumurnya juga harus ditambah,"  kata Amien kemarin, Selasa (6/1).

Tahun lalu, lifting minyak juga masih belum bisa mencapai target. Realisasi lifting minyak sepanjang 2015 hanya mencapai 777.560 bph. Sementara lifting gas sebesar 6.933,27 miliar british thermal unit per hari (BBTUD). Padahal, dalam APBN-P 2015 targetnya lifting minyak sebesar 825.000 bph dan gas 7.079 BBTUD.

Dalam sebelas tahun terakhir, pencapaian lifting minyak memang tidak pernah mencapai target. Tahun ini akan menggenapkan rekor 12 tahun target lifting minyak Indonesia di bawah target anggaran negara. (Baca: Meleset Lagi, 11 Tahun Target Lifting Tidak Tercapai)

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...