Dikabarkan Mengakuisisi Newmont, Saham Medco Melejit 25 Persen

Yura Syahrul
26 November 2015, 15:57
Medco Energi
m.skalanews.com
Medco Energi

Di tempat terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku sudah mengetahui rencana penjualan saham NNT tersebut. Ia pun menambahkan, pihak Newmont sudah pernah mengkomunikasikan hal tersebut kepada Kementerian ESDM.

Meski begitu, Sudirman belum mengetahui rencana Arifin Panigoro mengakuisisi 76 persen saham NNT lantaran pihak manajemen Newmot tidak pernah mendiskusikan identitas calon pembeli sahamnya. Selain itu, jual-beli saham merupakan transaksi koorporasi yang kesepakatannya tergantung dari pemegang saham lama dengan yang baru. "Untuk menentukan siapa pemilik saham yang baru kan yang memilih pemilik lamanya.  Pemerintah tidak ikut campur," katanya kepada Katadata.

Sudirman juga tidak begitu mempermasalahkan siapa yang akan menjadi pemilik baru NNT tersebut. Yang terpenting adalah pemegang saham dan manajemen yang baru dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan tersebut bagi perekonomian nasional. "Sebagai company Newmont akan terus beroperasi.  Yang berganti pemegang sahamnya saja.”

Setali tiga uang, Rizal Ramli juga tidak mau mencampuri jual-beli saham NNT tersebut. Dia pun membantah pemerintah yang membuka jalan bagi Arifin untuk membeli saham NNT. "Bukan dikasih pemerintah. Itu business to business," katanya di Jakarta.

Sekadar informasi, saat ini 56 persen saham Newmont dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership BV. Sisanya, sebanyak 24 persen saham dimiliki PT Multi Daerah Bersaing (MDB), 17,8 persen PT Pukuafu Indah, dan 2,2 persen dimiliki Indonesia Masbaga Investama. MDB adalah perusahaan daerah yang terafiliasi dengan Grup Bakrie. Sebagai gambaran, saat didivestasikan tahun 2013, nilai 7 persen saham Newmont sebesar US$ 246,8 juta. Kalau nilai itu tidak berubah sekarang, maka nilai 76 persen saham Newmont sekitar US$ 2,7 miliar.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait, Yura Syahrul
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...